Gus Sholah Harap YPP Gagasan HT Beri Sumbangsih Besar untuk Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang berusia ratusan tahun. Tumbuh membangun Indonesia, namun pesantren kurang mendapatkan perhatian
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengawas Yayasan Pesantren Indonesia Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Oleh karenanya, dia mengapresiasi Yayasan Peduli Pesantren yang digagas oleh Hary Tanoesoedibjo (HT)
"Saya menyambut baik yayasan ini. Karena memang seperti dikatakan Pak Hary Tanoesoedibjo tadi, pesantren perlu diperhatikan," kata Gus Sholah di Gedung MNC Financial Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu 4 Desember 2016.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng tersebut merinci sejarah pesantren, di antaranya Pesantren Pasuruan yang akan mencapai usia 300 tahun pada tahun 2018 nanti. Tebuireng sendiri saat ini sudah berusia 118 tahun.
Sebagian besar dari 27.000-28.000 pesantren berada di Jawa, sementara di luar Jawa hanya berjumlah 20% dari total pesantren yang ada di Indonesia.
"Padahal kita tahu jumlah penduduk di luar Jawa itu 40%. Kurang lebih 50.000 pesantren harus kita dirikan di luar jawa. Kalau kita ingin memberikan perlakuan setara antara Jawa dan luar Jawa dan itu membutuhkan banyak dana," katanya.
Gus Sholah berharap, mudah-mudahan Yayasan ini menjadi langkah awal untuk mendirikan pesantren di seluruh penjuru Indonesia. "Mari kita bersama berdoa mudah-mudahan langkah awal ini bisa berkembang memberikan sumbangsih besar bagi pesantren yang otomatis sumbangsih besar untuk Indoensia," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengawas Yayasan Pesantren Indonesia Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Oleh karenanya, dia mengapresiasi Yayasan Peduli Pesantren yang digagas oleh Hary Tanoesoedibjo (HT)
"Saya menyambut baik yayasan ini. Karena memang seperti dikatakan Pak Hary Tanoesoedibjo tadi, pesantren perlu diperhatikan," kata Gus Sholah di Gedung MNC Financial Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu 4 Desember 2016.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng tersebut merinci sejarah pesantren, di antaranya Pesantren Pasuruan yang akan mencapai usia 300 tahun pada tahun 2018 nanti. Tebuireng sendiri saat ini sudah berusia 118 tahun.
Sebagian besar dari 27.000-28.000 pesantren berada di Jawa, sementara di luar Jawa hanya berjumlah 20% dari total pesantren yang ada di Indonesia.
"Padahal kita tahu jumlah penduduk di luar Jawa itu 40%. Kurang lebih 50.000 pesantren harus kita dirikan di luar jawa. Kalau kita ingin memberikan perlakuan setara antara Jawa dan luar Jawa dan itu membutuhkan banyak dana," katanya.
Gus Sholah berharap, mudah-mudahan Yayasan ini menjadi langkah awal untuk mendirikan pesantren di seluruh penjuru Indonesia. "Mari kita bersama berdoa mudah-mudahan langkah awal ini bisa berkembang memberikan sumbangsih besar bagi pesantren yang otomatis sumbangsih besar untuk Indoensia," pungkasnya.
(mhd)