Politikus Golkar: Aksi 412 Merusak dan Memalukan

Minggu, 04 Desember 2016 - 18:41 WIB
Politikus Golkar: Aksi...
Politikus Golkar: Aksi 412 Merusak dan Memalukan
A A A
JAKARTA - Aksi Pawai Kebinekaan yang diikuti berbagai kalangan, temasuk kader partai politik di kawasan Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (4/12/2016) pagi hingga siang tadi, terus menuai kritik.

Kegiatan itu dinilai tidak hanya merusak taman di sekitar lokasi kegiatan, tapi juga telah merusak mental masyarakat. (Baca juga: Taman di Sekitar Bundaran HI Rusak Diinjak Peserta Aksi 412)

Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia‎ mengatakan sejak awal mempertanyakan rencana aksi bertajuk Kita Indonesia itu. "Sebenarnya aksi-aksi seperti ini tujuannya apa‎?" kata Doli di Kantor Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Jalan Sultan Agung, Jakarta, Minggu (4/12/2016).

Menurut dia, aksi 411 tidak berbeda dengan aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika sebelumnya. Doli menilai tujuan aksi tersebut tidak jelas. Karena tujuannya tidak jelas maka aksi tersebut dinilainya juga demikian.

‎"Misalnya hari ini kan temanya aksi Kita Indonesia, pertanyaannya apa memang yang lain kecuali mereka itu bukan Indonesia? Apakah yang datang di 212 (Aksi Belas Islam 2 Desember 2016) itu bukan orang Indonesia? Nah dan faktanya sekarang itu, aksi yang tadi pagi itu justru merusak dan memalukan Indonesia," tuturnya.

Menurut dia, faktanya Aksi 412 merusak taman dan merusak moral masyarakat karena membagikan uang untuk ikut serta serta mengganggu aktivitas masyarakat berolahraga.

‎"Ini memalukan. Apalagi kalau misalnya aksi tadi pagi itu dilakukan untuk membuat aksi tandingan 212, saya kira kalau ini dilakukan memang mereka yang melakukan tadi pagi itu membawa persoalan Ahok ke masalah politik," ungkapnya. (Baca juga: Kader Partai Politik Padati Bundaran HI)

Doli menilai tokoh yang hadir ataupun inisiator Aksi 412 tidak menghargai perbedaan, tidak menghargai hukum.

"Apalagi ternyata sekarang banyak yang mensinyalir acara tadi pagi itu secara hukum juga patut dipertanyakan, karena Peraturan Gubernur mengatakan (kegiatan di area) Car Free Day itu tidak bisa ditunggangi oleh kepentingan politik," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)