Keterlibatan Perempuan di Pilkada Menurun
A
A
A
JAKARTA - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) merilis data penurunan keterlibatan perempuan dalam Pilkada Serentak 2017 sebesar 0,30 persen.
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggriani mengatakan, penurunan angka tersebut tampak dari jumlah kandidat perempuan dalam Pilkada 2017 yang hanya ada 44 orang dari 28 kabupaten, sembilan kota, serta sempat provinsi di Indonesia.
"Pada Pilkada Serentak 2015 yang dilangsungkan di 265 daerah, ada 123 calon perempuan. Sehingga terlihat penurunannya 0,30 persen dari 7,47 persen menjadi 7,17 persen," ujarnya di kantor Perludem, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya, penurunan itu menunjukkan kurangnya kesempatan perempuan dalam menyampaikan aspirasi yang mendukung afirmasi dan peningkatan partisipasi dalam politik di Indonesia.
"Mendukung keterwakilan perempuan harus dimulai dari keinginan partai politik (parpol), parpol jangan hanya mengandalkan perempuan sebagai juru kampanye, melainkan tetap harus memperhatikan kesamaan gender dalam politik," katanya.
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggriani mengatakan, penurunan angka tersebut tampak dari jumlah kandidat perempuan dalam Pilkada 2017 yang hanya ada 44 orang dari 28 kabupaten, sembilan kota, serta sempat provinsi di Indonesia.
"Pada Pilkada Serentak 2015 yang dilangsungkan di 265 daerah, ada 123 calon perempuan. Sehingga terlihat penurunannya 0,30 persen dari 7,47 persen menjadi 7,17 persen," ujarnya di kantor Perludem, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya, penurunan itu menunjukkan kurangnya kesempatan perempuan dalam menyampaikan aspirasi yang mendukung afirmasi dan peningkatan partisipasi dalam politik di Indonesia.
"Mendukung keterwakilan perempuan harus dimulai dari keinginan partai politik (parpol), parpol jangan hanya mengandalkan perempuan sebagai juru kampanye, melainkan tetap harus memperhatikan kesamaan gender dalam politik," katanya.
(maf)