Gerakan Menghormati Guru Difokuskan di Wilayah Terpencil
A
A
A
JAKARTA - Para guru yang berada di pulau terpencil memiliki tantangan lebih berat, karena fasilitas pendukung di daerah tersebut terbatas. Atas dasar itu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII melalui Munas VIII memutuskan membuat Gerakan Menghormati Guru.
Gerakan Menghormati Guru ini difokuskan di wilayah terluar dan terpencil. Beberapa di antaranya, Natuna, Papua, Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.
"Para guru yang berada di wilayah terpencil tetap semangat meskipun kekuarangan fasilitas," ujar Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Dia menyebutkan, sekitar 2.000 guru pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru honor di Kabupaten Nunukan, 500 lebih di antaranya bertugas di kawasan sangat tertinggal. Namun, akata dia tunjangan khusus belum diberikan secara penuh kepada para guru. (Baca: LBH Perindo Perjuangkan Nasib Guru Honorer)
Padahal, lanjut dia, para guru sangat menentukan dalam membentuk manusia berkualitas. "Menanamkan nilai-nilai nasionalisme di wilayah perbatasan,” ucapnya.
Gerakan Menghormati Guru ini difokuskan di wilayah terluar dan terpencil. Beberapa di antaranya, Natuna, Papua, Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.
"Para guru yang berada di wilayah terpencil tetap semangat meskipun kekuarangan fasilitas," ujar Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Dia menyebutkan, sekitar 2.000 guru pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru honor di Kabupaten Nunukan, 500 lebih di antaranya bertugas di kawasan sangat tertinggal. Namun, akata dia tunjangan khusus belum diberikan secara penuh kepada para guru. (Baca: LBH Perindo Perjuangkan Nasib Guru Honorer)
Padahal, lanjut dia, para guru sangat menentukan dalam membentuk manusia berkualitas. "Menanamkan nilai-nilai nasionalisme di wilayah perbatasan,” ucapnya.
(kur)