Gus Mus Tak Setuju Staf PT Adhi Karya Dipecat
A
A
A
JAKARTA - Komentar tidak sopan karyawan PT Adhi Karya, Pandu Wijaya terhadap KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Twitter menjadi pembicaraan para netizen.
Bahkan, Komisaris PT Adhi Karya, Fadjroel Rachman meminta maaf kepada Gus Mus terkait perilaku karyawannya. Belakangan beredar kabar PT Adhi Karya telah memberikan surat peringatan ketiga (SP3) kepada Pandu.
Kendati demikian, Gus Mus tidak ingin Pandu dipecat. "Janganlah. Dia sudah menyesal dan meminta maaf," tulis Gus Mus melalui akunnya, @gusmusgusmu, Jumat (25/11/2016).
Pernyataan itu diungkapkan penasihat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menanggapi komentar Netizen yang menginginkan karyawan PT Adhi Karya itu dipecat.
Terkait permintaan maaf dari Fadjroel, Gus Mus mengatakan tidak ada yang perlu dimaafkan. "Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," kicau Gus Mus, Jumat (25/11/2016). (Baca juga: Komentari Kicauan Gus Mus, Karyawan PT Adhi Karya Kena SP-3)
Komentar Pandu terhadap kicauan Gus Mus menjadi pembicaraan netizen karena dianggap tidak sopan. Pandu mengomentari cuitan Gus Mus mengenai adanya rencana salat jumat di jalan raya pada 2 Desember mendatang.
"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," cuit Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu, 23 November 2016.
Cuitan Gus Mus direspons Pandu dengan menuliskan. "Dulu gak ada aspal gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jumat jg saat Rasulullah hijrah ke madinah, " tulis @panduwijaya_.
Bahkan, Komisaris PT Adhi Karya, Fadjroel Rachman meminta maaf kepada Gus Mus terkait perilaku karyawannya. Belakangan beredar kabar PT Adhi Karya telah memberikan surat peringatan ketiga (SP3) kepada Pandu.
Kendati demikian, Gus Mus tidak ingin Pandu dipecat. "Janganlah. Dia sudah menyesal dan meminta maaf," tulis Gus Mus melalui akunnya, @gusmusgusmu, Jumat (25/11/2016).
Pernyataan itu diungkapkan penasihat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menanggapi komentar Netizen yang menginginkan karyawan PT Adhi Karya itu dipecat.
Terkait permintaan maaf dari Fadjroel, Gus Mus mengatakan tidak ada yang perlu dimaafkan. "Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," kicau Gus Mus, Jumat (25/11/2016). (Baca juga: Komentari Kicauan Gus Mus, Karyawan PT Adhi Karya Kena SP-3)
Komentar Pandu terhadap kicauan Gus Mus menjadi pembicaraan netizen karena dianggap tidak sopan. Pandu mengomentari cuitan Gus Mus mengenai adanya rencana salat jumat di jalan raya pada 2 Desember mendatang.
"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," cuit Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu, 23 November 2016.
Cuitan Gus Mus direspons Pandu dengan menuliskan. "Dulu gak ada aspal gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jumat jg saat Rasulullah hijrah ke madinah, " tulis @panduwijaya_.
(dam)