HT: Bangun Masyarakat Produktif dengan Keberpihakan
A
A
A
JAYAPURA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, Indonesia harus mengubah strategi pembangunan ekonomi agar menjadi negara maju. Salah satunya membangun masyarakat produktif dengan keberpihakan.
“Indonesia terlalu cepat menganut kapitalisme di saat mayoritas kabupaten/kota serta masyarakatnya belum terbangun,” ungkap HT di hadapan para tokoh masyarakat Papua, di Jayapura, Kamis (24/11/2016).
Menurutnya, konsep pasar bebas yang kini diterapkan di Indonesia menyebabkan ekonomi terkonsentrasi di kota-kota besar, sehingga mayoritas daerah tertinggal. Padahal masyarakatnya belum siap lantaran kesejahteraan dan pembangunan belum merata.
HT menjelaskan, saat ini Indonesia memerlukan sebuah konsep ekonomi baru yang fokus pada pembangunan masyarakat daerah yang produktif dengan keberpihakan. Misalnya, pemberian akses modal murah, pelatihan dan proteksi dari persaingan pasar bebas.
“Jika masyarakat daerah dibangun, kesejahteraannya meningkat, daerah akan maju,” katanya. Ketika daerah maju, Indonesia akan lebih cepat maju karena semakin banyak penopang perekonomiannya. (muhamad ibrahim)
“Indonesia terlalu cepat menganut kapitalisme di saat mayoritas kabupaten/kota serta masyarakatnya belum terbangun,” ungkap HT di hadapan para tokoh masyarakat Papua, di Jayapura, Kamis (24/11/2016).
Menurutnya, konsep pasar bebas yang kini diterapkan di Indonesia menyebabkan ekonomi terkonsentrasi di kota-kota besar, sehingga mayoritas daerah tertinggal. Padahal masyarakatnya belum siap lantaran kesejahteraan dan pembangunan belum merata.
HT menjelaskan, saat ini Indonesia memerlukan sebuah konsep ekonomi baru yang fokus pada pembangunan masyarakat daerah yang produktif dengan keberpihakan. Misalnya, pemberian akses modal murah, pelatihan dan proteksi dari persaingan pasar bebas.
“Jika masyarakat daerah dibangun, kesejahteraannya meningkat, daerah akan maju,” katanya. Ketika daerah maju, Indonesia akan lebih cepat maju karena semakin banyak penopang perekonomiannya. (muhamad ibrahim)
(sms)