Jokowi dan Polisi Dituding Melecehkan MUI
A
A
A
JAKARTA - Institusi kepolisian sama saja melecehkan keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan meminta keterangan ahli tafsir dari Mesir dalam kasus dugaan penistaan Alquran. Sikap institusi kepolisian ini bisa menimbulkan dampak negatif di masyarakat.
Rachmawati Soekarnoputri mengatakan, dugaan penistaan Alquran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah persoalan dalam negeri. Menurutnya langkah mendatangkan ahli tafsir dari Mesir sudah merusak integritas bangsa Indonesia yang berdaulat. (Baca: Kapolri: Ahok Datangkan Ahli Tafsir dari Mesir)
"Atas undangan Jokowi sebagai saksi ahli untuk meringankan Ahok. Jadi untuk apa ada MUI? Sampai sejauh inikah Jokowi melindungi Ahok?" ujar putri kandung Presiden pertama Indoensia itu dalam akun Twitter @rsoekarnoputri, Selasa (15/11/2016).
Dia khawatir sikap Jokowi dan kepolisian tersebut akan menimbulkan perpecahan umat. Bahkan, bisa merusak hubungan baik kedua negara antara Indonesia dengan Mesir. (Baca: Wakil Ketua DPR Sedih Polisi Tak Percaya Ulama Sendiri)
"Jadi siapa sebenarnya pemecah belah persatuan bangsa dengan pola adu domba seperti ini? Stop jangan seperti maling teriak maling," ucapnya.
Rachmawati Soekarnoputri mengatakan, dugaan penistaan Alquran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah persoalan dalam negeri. Menurutnya langkah mendatangkan ahli tafsir dari Mesir sudah merusak integritas bangsa Indonesia yang berdaulat. (Baca: Kapolri: Ahok Datangkan Ahli Tafsir dari Mesir)
"Atas undangan Jokowi sebagai saksi ahli untuk meringankan Ahok. Jadi untuk apa ada MUI? Sampai sejauh inikah Jokowi melindungi Ahok?" ujar putri kandung Presiden pertama Indoensia itu dalam akun Twitter @rsoekarnoputri, Selasa (15/11/2016).
Dia khawatir sikap Jokowi dan kepolisian tersebut akan menimbulkan perpecahan umat. Bahkan, bisa merusak hubungan baik kedua negara antara Indonesia dengan Mesir. (Baca: Wakil Ketua DPR Sedih Polisi Tak Percaya Ulama Sendiri)
"Jadi siapa sebenarnya pemecah belah persatuan bangsa dengan pola adu domba seperti ini? Stop jangan seperti maling teriak maling," ucapnya.
(kur)