Rescue Perindo Fogging Permukiman Warga Kudus
A
A
A
KUDUS - Mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), DPW Rescue Perindo Jawa Tengah terus bergerak melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan warga.
Salah satunya di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu 13 November 2016.
“Kami terus bergerak melakukan fogging di lingkungan warga guna mengantisipasi penyebaran penyakit DBD,” kata Ketua DPW Rescue Perindo Jawa Tengah, Mochsin Anwar.
Dia mengungkapkan, kegiatan fogging digelar di RT 4 dan RT 3. Menurutnya, wilayah padat penduduk yang dihuni 402 kepala keluarga ini termasuk rawan DBD.
“Baru saja kami dapat informasi ada dua warga sekitar yang dirawat akibat terjangkit demam berdarah dengue,” ungkapnya.
Sebelumnya, sudah ada empat warga yang terkena DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Oleh karena itu, Mochsin meminta tim rescue yang tengah bertugas untuk memaksimalkan pengasapan di lingkungan warga seperti parit, selokan, mushola.
Tak ketinggalan, warga juga diberikan bubuk abate untuk ditabur di tempat penampungan air agar membunuh jentik-jentik nyamuk.
“Kegiatan fogging akan terus dilakukan selama masih tingginya permintaan warga. Fogging efektif untuk mengantisipasi DBD,” tuturnya.
Pada hari yang sama, DPW Rescue Perindo Jawa Tengah juga melakukan fogging terhadap ratusan rumah di Desa Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Lima warga sekitar telah terjangkit DBD.
Salah satunya di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu 13 November 2016.
“Kami terus bergerak melakukan fogging di lingkungan warga guna mengantisipasi penyebaran penyakit DBD,” kata Ketua DPW Rescue Perindo Jawa Tengah, Mochsin Anwar.
Dia mengungkapkan, kegiatan fogging digelar di RT 4 dan RT 3. Menurutnya, wilayah padat penduduk yang dihuni 402 kepala keluarga ini termasuk rawan DBD.
“Baru saja kami dapat informasi ada dua warga sekitar yang dirawat akibat terjangkit demam berdarah dengue,” ungkapnya.
Sebelumnya, sudah ada empat warga yang terkena DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Oleh karena itu, Mochsin meminta tim rescue yang tengah bertugas untuk memaksimalkan pengasapan di lingkungan warga seperti parit, selokan, mushola.
Tak ketinggalan, warga juga diberikan bubuk abate untuk ditabur di tempat penampungan air agar membunuh jentik-jentik nyamuk.
“Kegiatan fogging akan terus dilakukan selama masih tingginya permintaan warga. Fogging efektif untuk mengantisipasi DBD,” tuturnya.
Pada hari yang sama, DPW Rescue Perindo Jawa Tengah juga melakukan fogging terhadap ratusan rumah di Desa Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Lima warga sekitar telah terjangkit DBD.
(dam)