Penangkapan Aktivis HMI, PPP Nilai Polisi Over Acting
A
A
A
JAKARTA - Penangkapan lima kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) oleh aparat Polda Metro Jaya dikritik Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlambang Kakbah itu menilai aparat kepolisian over acting (Berlebihan) dalam melakukan penangkapan terhadap sejumlah aktivis HMI itu.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi berpendapat, penangkapan sejumlah aktivis HMI oleh Polda Metro Jaya patut disesalkan. Karena, menurut dia, peristiwa itu menunjukkan arogansi aparat kepolisian yang sudah didesain menjadi sipil, bukan lagi militer.
"Sikap tersebut sudah over acting apalagi mengerahkan sejumlah petugas seolah-olah ingin menangkap gembong teroris ataupun pejabat kelas kakap," ujar pria yang akrab disapa Awiek ini dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/11/2016).
Dia menilai, seharusnya aparat kepolisian tidak membuat kegaduhan baru. Dirinya mempertanyakan apakah aparat kepolisian tidak bisa memanggil sejumlah aktivis HMI itu pada siang hari. Dia juga mempertanyakan mengapa penangkapan itu dilakukan aparat kepolisian pada malam hari.
"Apakah memang ingin mendapatkan kredit poin dari atasan, sehingga polisi harus mendramatisasi aksi 411 yang sebagian berujung ricuh," kata anggota Komisi II DPR ini.
Awiek menambahkan, PPP melalui perwakilannya di Komisi III DPR akan membawa persoalan itu dalam rapat dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai reses nantinya.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi berpendapat, penangkapan sejumlah aktivis HMI oleh Polda Metro Jaya patut disesalkan. Karena, menurut dia, peristiwa itu menunjukkan arogansi aparat kepolisian yang sudah didesain menjadi sipil, bukan lagi militer.
"Sikap tersebut sudah over acting apalagi mengerahkan sejumlah petugas seolah-olah ingin menangkap gembong teroris ataupun pejabat kelas kakap," ujar pria yang akrab disapa Awiek ini dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/11/2016).
Dia menilai, seharusnya aparat kepolisian tidak membuat kegaduhan baru. Dirinya mempertanyakan apakah aparat kepolisian tidak bisa memanggil sejumlah aktivis HMI itu pada siang hari. Dia juga mempertanyakan mengapa penangkapan itu dilakukan aparat kepolisian pada malam hari.
"Apakah memang ingin mendapatkan kredit poin dari atasan, sehingga polisi harus mendramatisasi aksi 411 yang sebagian berujung ricuh," kata anggota Komisi II DPR ini.
Awiek menambahkan, PPP melalui perwakilannya di Komisi III DPR akan membawa persoalan itu dalam rapat dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai reses nantinya.
(kri)