Pengendalian Diri Mengubah HT dari Siswa DO Jadi Pengusaha Sukses
Pengendalian Diri Mengubah HT dari Siswa DO Jadi Pengusaha Sukses
A
A
A
BOGOR - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menceritakan transformasi hidupnya dari sosok remaja yang malas menjadi sangat rajin. Bahkan, HT bercerita pernah di drop out (DO) dari sekolah lantaran sering memimpin tawuran pada masa SMA.
"Hidup itu bagaimana kita mengendalikan diri, mengalahkan musuh terbesar kita yaitu, diri sendiri," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat meresmikan Masjid Baitus Sya’adah di Lido, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).
HT mengatakan, kerap kali yang membuat sebuah masalah muncul adalah ketidak mampuan mengendalikan diri. Sebaliknya bila bisa mengalahkan diri sendiri maka hal-hal yang kurang baik dalam diri bisa dihilangkan.
Pria asal Jawa Timur itu menceritakan transformasi hidupnya, dari sosok remaja yang malas menjadi sangat rajin. Dari di drop out karena sering memimpin tawuran di masa SMA dan malas, berubah total menjadi sangat rajin saat menempuh pendidikan S1 dan S2 di Ottawa, Kanada, dan mendapatkan beasiswa serta menjadi salah satu lulusan terbaik.
Lalu HT membangun karir sebagai entrepreneur dari bawah dengan satu karyawan yaitu dirinya sendiri dan kini memiliki lebih dari 100 perusahaan dengan lebih dari 36.000 karyawan. “Orang yang bisa mengalahkan dirinya, bisa terus berkembang,” tegas HT.
Pria 51 tahun itu juga mengingatkan, agar jangan hanya fokus mengejar materi atau uang. "Dalam hidup jangan berambisi mengejar uang, kejarlah kualitas, rezeki akan datang sendiri," tutur HT.
"Hidup itu bagaimana kita mengendalikan diri, mengalahkan musuh terbesar kita yaitu, diri sendiri," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat meresmikan Masjid Baitus Sya’adah di Lido, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).
HT mengatakan, kerap kali yang membuat sebuah masalah muncul adalah ketidak mampuan mengendalikan diri. Sebaliknya bila bisa mengalahkan diri sendiri maka hal-hal yang kurang baik dalam diri bisa dihilangkan.
Pria asal Jawa Timur itu menceritakan transformasi hidupnya, dari sosok remaja yang malas menjadi sangat rajin. Dari di drop out karena sering memimpin tawuran di masa SMA dan malas, berubah total menjadi sangat rajin saat menempuh pendidikan S1 dan S2 di Ottawa, Kanada, dan mendapatkan beasiswa serta menjadi salah satu lulusan terbaik.
Lalu HT membangun karir sebagai entrepreneur dari bawah dengan satu karyawan yaitu dirinya sendiri dan kini memiliki lebih dari 100 perusahaan dengan lebih dari 36.000 karyawan. “Orang yang bisa mengalahkan dirinya, bisa terus berkembang,” tegas HT.
Pria 51 tahun itu juga mengingatkan, agar jangan hanya fokus mengejar materi atau uang. "Dalam hidup jangan berambisi mengejar uang, kejarlah kualitas, rezeki akan datang sendiri," tutur HT.
(whb)
Explore More