Cara HT Ajak Siswa untuk Membuat Ekonomi Indonesia Melesat
A
A
A
BANDUNG - CEO MNC Group Hary Tanoesoedijbo (HT) mengungkap sejumlah persoalan di Indonesia, khususnya dalam hal perekonomian. Salah satunya adalah kesenjangan perekonomian antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Ia menyebut kemajuan daerah di Indonesia berbeda satu sama lain. Kemajuan di daerah perkotaan sangat jomplang dengan di pedesaan yang berakibat pada tidak meratanya pembangunan dan sektor ekonomi. Itu dikarenakan tidak seimbangnya pencari kerja dan pemberi kerja.
"Kalau kita lihat posisi negara kita, khususnya dari segi ekonomi, itu jomplang antara pemberi dan pencari kerja, pemberi dan pencari kerja tidak sebanding," ujar HT di SMKN 3 Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya, jumlah pemberi kerja produktif di Indonesia hanya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Itu pun kebanyakan pemberi kerja ada di daerah perkotaan. Hasilnya, pencari kerja banyak yang bertumpuk di kawasan perkotaan. Mereka dari pedesaan pun banyak yang mengadu nasib di sana.
HT pun mengajak para siswa agar mulai dari saat ini menanamkan mental sebagai wirausahawan alias pemberi kerja produktif. Sehingga mereka tidak perlu mencari kerja ke daerah lain. Mereka cukup membangun usahanya di daerah masing-masing. Sehingga otomatis perekonomian daerah juga akan terbangun lebih baik.
"Kalau kita mau cepat maju, mau cepat kuat, pilar-pilarnya harus ditambah. Tidak bisa tergantung hanya titik-titik tadi saja (daerah perkotaan). Bagaimana cara menambahnya? Artinya di daerah-daerah harus ditumbuhkan wirausahawan-wirausahawan baru, pemberi-pemberi kerja harus ditumbuhkan," jelas HT.
Ketua umum Partai Perindo ini berharap, minimal akan ada 2% pemberi kerja atau sekira 6 juta penduduk yang tesebar di berbagai daerah. Dengan begitu, perekonomian tidak akan lagi jomplang, pengangguran pun tidak akan banyak. Sebaliknya, perekonomian Indonesia akan tumbuh melesat.
"Kalau mereka (generasi muda) tumbuh menjadi pemberi kerja produktif di daerah-daerah, masing-masing lapangan kerja akan tumbuh. Jadi Indonesia akan ditopang banyak daerah yang kuat," tutur HT.
Ia menyebut kemajuan daerah di Indonesia berbeda satu sama lain. Kemajuan di daerah perkotaan sangat jomplang dengan di pedesaan yang berakibat pada tidak meratanya pembangunan dan sektor ekonomi. Itu dikarenakan tidak seimbangnya pencari kerja dan pemberi kerja.
"Kalau kita lihat posisi negara kita, khususnya dari segi ekonomi, itu jomplang antara pemberi dan pencari kerja, pemberi dan pencari kerja tidak sebanding," ujar HT di SMKN 3 Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya, jumlah pemberi kerja produktif di Indonesia hanya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Itu pun kebanyakan pemberi kerja ada di daerah perkotaan. Hasilnya, pencari kerja banyak yang bertumpuk di kawasan perkotaan. Mereka dari pedesaan pun banyak yang mengadu nasib di sana.
HT pun mengajak para siswa agar mulai dari saat ini menanamkan mental sebagai wirausahawan alias pemberi kerja produktif. Sehingga mereka tidak perlu mencari kerja ke daerah lain. Mereka cukup membangun usahanya di daerah masing-masing. Sehingga otomatis perekonomian daerah juga akan terbangun lebih baik.
"Kalau kita mau cepat maju, mau cepat kuat, pilar-pilarnya harus ditambah. Tidak bisa tergantung hanya titik-titik tadi saja (daerah perkotaan). Bagaimana cara menambahnya? Artinya di daerah-daerah harus ditumbuhkan wirausahawan-wirausahawan baru, pemberi-pemberi kerja harus ditumbuhkan," jelas HT.
Ketua umum Partai Perindo ini berharap, minimal akan ada 2% pemberi kerja atau sekira 6 juta penduduk yang tesebar di berbagai daerah. Dengan begitu, perekonomian tidak akan lagi jomplang, pengangguran pun tidak akan banyak. Sebaliknya, perekonomian Indonesia akan tumbuh melesat.
"Kalau mereka (generasi muda) tumbuh menjadi pemberi kerja produktif di daerah-daerah, masing-masing lapangan kerja akan tumbuh. Jadi Indonesia akan ditopang banyak daerah yang kuat," tutur HT.
(kri)