Santri Aset Potensial bagi Indonesia

Sabtu, 15 Oktober 2016 - 15:56 WIB
Santri Aset Potensial...
Santri Aset Potensial bagi Indonesia
A A A
JAKARTA - Santri dalam mempelajari agama di pesantren minimal selama 10-13 tahun sehingga memiliki pendalaman ilmu agama yang luas. Santri di pesantren juga diajarkan ilmu fikih tentang kenegaraan, sosial, dan lain-lain.

Semuanya menjadi modal dalam proses deradikalisasi. Santri lebih kuat dalam memberikan argumen dan pemahamannya dibandingkan dengan orang biasa. Santri juga mempunyai pemikiran luas ketika memberikan paparan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Peran ini yang harus dimainkan di sosial media atau dunia maya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Utamanya dalam memerangi perang cyber melawan kelompok radikal terorisme," ujar peneliti dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial/LP3ES, Adnan Anwar di Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Maka itu, kata dia, santri menjadi aset potensial bangsa Indonesia dalam membendung propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya (cyber). Menurutnya, santri mendapat gemblengan ilmu agama akan mampu mementahkan upaya kelompok radikal terorisme yang selalu memelintir makna ayat-ayat suci Alquran dan hadis. (Baca: Muhammadiyah Minta Ubah Penamaan Hari Santri)

"Santri itu punya keunggulan substansi dalam bidang ilmu agama. Ini makin efektif membantu pemerintah dalam memerangi propaganda radikal terorisme di dunia cyber," ucapnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7077 seconds (0.1#10.140)