Tak Ada Pamer Senjata di HUT TNI, Ini Alasan Panglima
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 TNI pada hari ini tidak semeriah peringatan pada tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada defile pesawat tempur, begitu juga parade alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru TNI.
Pada tahuh 2016 ini, HUT TNI diperingati secara sederhana di tiap-tiap satuan dengan menonjolkan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan rakyat, antara lain pengobatan katarak, bedah rumah hingga parade budaya yang melibatkan masyarakat setempat.
Memperingati HUT TNI secara sederhana bukan tanpa alasan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut kondisi ekonomi dunia yang terus melemah menjadi salah satu alasan.
Pada saat pemeritah dan rakyat berupaya bangkit dari keterpurukan, kata Gatot, tidak pantas jika TNI menghamburkan anggaran untuk perayaan HUT.
"Kita sama-sama tahu pemerintah dan rakyat Indonesia dengan kondisi ekonomi yang sekarang, sedang bersama-sama bangkit. Tidak sepantasnya kalau TNI melakukan upacara dengan besar-besaran," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2016).
Menurut dia, perayaan sederhana yang dilaksanakan di tiap-tiap kesatuan bukan intruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ide perayaan HUT secara sederhana dikatakannya justru datang dari internal TNI yang diamini Presiden.
Mantan Panglima Kostrad ini mengaku tidak khawatir jika tak khawatir muncul anggaran perayaan HUT digelar sederhana lantaran negara sedang kesulitan keuangan.
Gatot justru mengaku bangga terhadap Indonesia karena mampu bertahan di tengah hantaman krisis dunia. "Ekonomi kita masuk 10 besar mengungguli Inggris dan Perancis di masa krisis ini. Jika dulu demo besar-besaran, tahun ini kita lakukan upacara sederhana," ucap Gatot.
Pada tahuh 2016 ini, HUT TNI diperingati secara sederhana di tiap-tiap satuan dengan menonjolkan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan rakyat, antara lain pengobatan katarak, bedah rumah hingga parade budaya yang melibatkan masyarakat setempat.
Memperingati HUT TNI secara sederhana bukan tanpa alasan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut kondisi ekonomi dunia yang terus melemah menjadi salah satu alasan.
Pada saat pemeritah dan rakyat berupaya bangkit dari keterpurukan, kata Gatot, tidak pantas jika TNI menghamburkan anggaran untuk perayaan HUT.
"Kita sama-sama tahu pemerintah dan rakyat Indonesia dengan kondisi ekonomi yang sekarang, sedang bersama-sama bangkit. Tidak sepantasnya kalau TNI melakukan upacara dengan besar-besaran," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2016).
Menurut dia, perayaan sederhana yang dilaksanakan di tiap-tiap kesatuan bukan intruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ide perayaan HUT secara sederhana dikatakannya justru datang dari internal TNI yang diamini Presiden.
Mantan Panglima Kostrad ini mengaku tidak khawatir jika tak khawatir muncul anggaran perayaan HUT digelar sederhana lantaran negara sedang kesulitan keuangan.
Gatot justru mengaku bangga terhadap Indonesia karena mampu bertahan di tengah hantaman krisis dunia. "Ekonomi kita masuk 10 besar mengungguli Inggris dan Perancis di masa krisis ini. Jika dulu demo besar-besaran, tahun ini kita lakukan upacara sederhana," ucap Gatot.
(dam)