Mensos se-ASEAN Sepakat Kerja Sama Perbaikan Kualitas Manusia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa telah melakukan pembahasan dengan para menteri se-ASEAN. Hasil pertemuan tersebut disepakati kerja sama tentang perbaikan kualitas hidup masyarakat di ASEAN.
Pertemuan tersebut dinamakan The 9TH ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development and Its Related Meeting yaitu pertemuan yang melibatkan negara-negara dari ASEAN.
Pertemuan tingkat regional ini mengikutsertakan pemerintah dan lembaga nonpemerintah se-ASEAN. Isu yang dibahas seputar kesejahteraan sosial dan pembangunan.
Pertemuan bersama menteri se-ASEAN ditambah dengan tiga negara Asia (Jepang, Cina, dan Korea Selatan) ini menyimpulkan tiga hal penting. Dalam pembangunan kesejahteraan sosial khususnya bidang anak, lanjut usia dan penyandang disabilitas.
"Ya nantinya peserta pertemuan membuat rumusan kesepakatan kerja sama regional baru atau mengembangkan kesepakatan sebelumnya," kata Khofifah di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin.
Hal kedua yaitu penegasan kembali pentingnya kerja sama ASEAN +3 dalam meningkatkan kualitas hidup kelompok penduduk rentan, khususnya anak-anak, lanjut usia (lansia), dan penyandang disabilitas di wilayah ASEAN.
"Oleh karena itu seluruh negara peserta akan me-review implementasi berbagai proyek kerja sama bidang kesejahteraan sosial hasil dari kemitraan antara ASEAN," ucap Khofifah.
"Lalu yang terakhir, pertemuan kali ini merupakan komitmen bersama dalam membangun konektivitas masyarakat ASEAN yang kuat, dinamis dan terintegrasi sesuai visi ASEAN 2025," tandasnya.
Untuk diketahui, pertemuan ini diikuti negara-negara di Asean di antaranya Philipina, Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, Myanmar, Brunei Darusalam, Vietnam, Laos serta ASEAN Secretariat yang turut serta.
Selain ini ada negara yang juga bergabung yaitu Jepang, Korea Selatan dan Cina. Ketiga negara tersebut dikatakan sebagai +3, dari bagian ini.
Pertemuan tersebut dinamakan The 9TH ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development and Its Related Meeting yaitu pertemuan yang melibatkan negara-negara dari ASEAN.
Pertemuan tingkat regional ini mengikutsertakan pemerintah dan lembaga nonpemerintah se-ASEAN. Isu yang dibahas seputar kesejahteraan sosial dan pembangunan.
Pertemuan bersama menteri se-ASEAN ditambah dengan tiga negara Asia (Jepang, Cina, dan Korea Selatan) ini menyimpulkan tiga hal penting. Dalam pembangunan kesejahteraan sosial khususnya bidang anak, lanjut usia dan penyandang disabilitas.
"Ya nantinya peserta pertemuan membuat rumusan kesepakatan kerja sama regional baru atau mengembangkan kesepakatan sebelumnya," kata Khofifah di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin.
Hal kedua yaitu penegasan kembali pentingnya kerja sama ASEAN +3 dalam meningkatkan kualitas hidup kelompok penduduk rentan, khususnya anak-anak, lanjut usia (lansia), dan penyandang disabilitas di wilayah ASEAN.
"Oleh karena itu seluruh negara peserta akan me-review implementasi berbagai proyek kerja sama bidang kesejahteraan sosial hasil dari kemitraan antara ASEAN," ucap Khofifah.
"Lalu yang terakhir, pertemuan kali ini merupakan komitmen bersama dalam membangun konektivitas masyarakat ASEAN yang kuat, dinamis dan terintegrasi sesuai visi ASEAN 2025," tandasnya.
Untuk diketahui, pertemuan ini diikuti negara-negara di Asean di antaranya Philipina, Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, Myanmar, Brunei Darusalam, Vietnam, Laos serta ASEAN Secretariat yang turut serta.
Selain ini ada negara yang juga bergabung yaitu Jepang, Korea Selatan dan Cina. Ketiga negara tersebut dikatakan sebagai +3, dari bagian ini.
(maf)