Tito Karnavian Instruksikan Jajaran Polri Awasi Black Campaign
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, telah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk mengantisipasi black campaign atau kampanye hitam melalui media sosial (medsos).
"Ini saya sudah menginstruksikan pada seluruh jajaran," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran baru, Jakarta Selatan, Jumat 30 September 2016.
"Termasuk (Iinstruksikan ke tiap) Polda, ini pihak yang secara teoritis, paling netral itu adalah polisi dan TNI. Polri dan TNI, ini yang kami akan mengambil peran itu," imbuhnya.
Tito menjelaskan, Polri dan TNI harus mengambil peran untuk mengkampanyekan pilkada yang demokrasi, tanpa kekerasan, aman dan damai. "Demokrasi yang betul-betul ini ya melalui upaya pencegahan, kita mengajak pihak-pihak yang berkepentingan agar pilkada ini damai dan netral," jelasnya.
Dia juga mengajak para tokoh bangsa, agar dalam memberi arahan atau pernyataan yang mendinginkan masyarakat. Sehingga lapisan bawah dapat memahami, bahwa yang namanya pemilu atau pilkada adalah pesta demokrasi dan mempunya hak pilih yang sama.
"Bukan memenangkan pilihannya, dengan segala cara. Jangan memaksakan segala cara, itu tidak boleh. Mengancam intimidasi, menghujat, itu sebenarnya tidak boleh, begitu juga dengan kampanye hitam," tambahnya.
"Ini saya sudah menginstruksikan pada seluruh jajaran," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran baru, Jakarta Selatan, Jumat 30 September 2016.
"Termasuk (Iinstruksikan ke tiap) Polda, ini pihak yang secara teoritis, paling netral itu adalah polisi dan TNI. Polri dan TNI, ini yang kami akan mengambil peran itu," imbuhnya.
Tito menjelaskan, Polri dan TNI harus mengambil peran untuk mengkampanyekan pilkada yang demokrasi, tanpa kekerasan, aman dan damai. "Demokrasi yang betul-betul ini ya melalui upaya pencegahan, kita mengajak pihak-pihak yang berkepentingan agar pilkada ini damai dan netral," jelasnya.
Dia juga mengajak para tokoh bangsa, agar dalam memberi arahan atau pernyataan yang mendinginkan masyarakat. Sehingga lapisan bawah dapat memahami, bahwa yang namanya pemilu atau pilkada adalah pesta demokrasi dan mempunya hak pilih yang sama.
"Bukan memenangkan pilihannya, dengan segala cara. Jangan memaksakan segala cara, itu tidak boleh. Mengancam intimidasi, menghujat, itu sebenarnya tidak boleh, begitu juga dengan kampanye hitam," tambahnya.
(maf)