Pemanfaatan Teknologi untuk Kemajuan Desa
A
A
A
JAKARTA - Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Destika diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat dan perangkat desa. Tujuannya, untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi bagi pembangunan lintas sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga manajemen pemerintahan daerah.
Ketua Panitia Festival Destika Budiman Sudjatmiko mengatakan, acara digelar selama tiga hari mulai hari ini hingga Jumat mendatang. Acara dilaksanakan di Danau Sentani, Kalkote, Jayapura, Papua.
"Akan terbangun yang namanya sinergi antar desa berbasis teknologi informasi. Dari sini diharapkan terbangun perniagaan, penjualan produksi-produksi desa ke kota lewat sarana ekonomi digital," ujar Budiman, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Sementara dari sisi pendidikan dan kesehatan diharapkan muncul gagasan bagaimana teknologi dapat membuka akses masyarakat desa terhadap layanan yang lebih berkualitas. Salah satunya, kata dia melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan eksternal.
“Dengan kampus dan lembaga pendidikan lain, akan dibuat e-learning. Kita juga kerja sama dengan IDI, mereka tidak harus ke desa," ucapnya. (Baca: 14 Kabupaten Belum Terima Dana Desa, Terbanyak Papua)
Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi diharapkan berpengaruh terhadap manajemen pemerintahan daerah sehingg pengelolaan dana desa menjadi semakin optimal. Pilitikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini yakin pengelolaan dana akan transparan dan akuntabel serta partisipatif.
"Bisa kita pastikan bersama-sama dananya akan diarahkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
Ketua Panitia Festival Destika Budiman Sudjatmiko mengatakan, acara digelar selama tiga hari mulai hari ini hingga Jumat mendatang. Acara dilaksanakan di Danau Sentani, Kalkote, Jayapura, Papua.
"Akan terbangun yang namanya sinergi antar desa berbasis teknologi informasi. Dari sini diharapkan terbangun perniagaan, penjualan produksi-produksi desa ke kota lewat sarana ekonomi digital," ujar Budiman, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Sementara dari sisi pendidikan dan kesehatan diharapkan muncul gagasan bagaimana teknologi dapat membuka akses masyarakat desa terhadap layanan yang lebih berkualitas. Salah satunya, kata dia melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan eksternal.
“Dengan kampus dan lembaga pendidikan lain, akan dibuat e-learning. Kita juga kerja sama dengan IDI, mereka tidak harus ke desa," ucapnya. (Baca: 14 Kabupaten Belum Terima Dana Desa, Terbanyak Papua)
Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi diharapkan berpengaruh terhadap manajemen pemerintahan daerah sehingg pengelolaan dana desa menjadi semakin optimal. Pilitikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini yakin pengelolaan dana akan transparan dan akuntabel serta partisipatif.
"Bisa kita pastikan bersama-sama dananya akan diarahkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
(kur)