Sinergi Mampu Perkuat Institusi Pendidikan Hadapi Radikalisme
A
A
A
JAKARTA - Tiga faktor yang bisa memperkuat institusi pendidikan dalam menangkap paham radikal. Tiga faktor tersebut adalah keluarga, ulama dan masyarakat.
Penguatan institusi pendidikan ini penting dilakukan karena Indonesia jadi objek penyebaran paham radikal. Tanpa sinergi, penyebaran paham radikal sulit ditangkal.
"Jadi membendung karakter di institusi pendidikan antiradikal harus dimulai dari keluarga. Bahkan para ulama juga bisa memberikan pengayaan dalam kapasitasnya sebagai obor masyarakat,” ujar guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Usman Ismail belum lama ini.
Menurutnya, Kementerian Agama (Kemenag) yang mempunyai kewenangan belum mampu bekerja optimal sehingga diperlukan sinergi antar komponen masyarakat untuk memperkuat institusi pendidikan melawan radikalisasi. (Baca: Pelaku Bom di Medan Terinspirasi Ledakan Prancis)
“Jadi perlu sinergitas ormas-ormas Islam, bisa kelompok-kelompok profesional, para mubaligh dan berbagai profesi keagamaan di masyarakat," ucapnya.
Penguatan institusi pendidikan ini penting dilakukan karena Indonesia jadi objek penyebaran paham radikal. Tanpa sinergi, penyebaran paham radikal sulit ditangkal.
"Jadi membendung karakter di institusi pendidikan antiradikal harus dimulai dari keluarga. Bahkan para ulama juga bisa memberikan pengayaan dalam kapasitasnya sebagai obor masyarakat,” ujar guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Usman Ismail belum lama ini.
Menurutnya, Kementerian Agama (Kemenag) yang mempunyai kewenangan belum mampu bekerja optimal sehingga diperlukan sinergi antar komponen masyarakat untuk memperkuat institusi pendidikan melawan radikalisasi. (Baca: Pelaku Bom di Medan Terinspirasi Ledakan Prancis)
“Jadi perlu sinergitas ormas-ormas Islam, bisa kelompok-kelompok profesional, para mubaligh dan berbagai profesi keagamaan di masyarakat," ucapnya.
(kur)