Polri Akan Periksa Haji Indonesia Berpaspor Filipina
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan rencana pemulangan terhadap 700 jamaah haji asal Indonesia berpaspor Filipina diurus oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Tito mengatakan Polri hanya menangani permasalahan yang berkaitan dengan pidana kasus tersebut. "Kita tentu akan jadikan beberapa orang sebagai saksi," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Menurut Tito, keterangan sejumlah jamaah diperlukan untuk kepentingan penyidikan kasus, utamanya terhadap tujuh orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Tito mengatakan, pihaknya juga akan mengembangkan keterangan dari pihak travel. "Dari kesaksian-kesaksian 700 orang ini nanti kita pilih yang mana jadi saksinya," ungkapnya. (Baca juga: Berangkat Haji dengan Paspor Palsu, 177 WNI Ditahan Filipina)
Dia menambahkan, polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya sindikat yang sama dalam kasus penipuan 177 calon jamaah haji Indonesia di Filipina.
"Kalau memang sama, maka ini memperkuat saksi, tapi kalau seandainya ada travel yang lain, otomatis berkembang ke travel yang lain," katanya.
Tito mengatakan Polri hanya menangani permasalahan yang berkaitan dengan pidana kasus tersebut. "Kita tentu akan jadikan beberapa orang sebagai saksi," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Menurut Tito, keterangan sejumlah jamaah diperlukan untuk kepentingan penyidikan kasus, utamanya terhadap tujuh orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Tito mengatakan, pihaknya juga akan mengembangkan keterangan dari pihak travel. "Dari kesaksian-kesaksian 700 orang ini nanti kita pilih yang mana jadi saksinya," ungkapnya. (Baca juga: Berangkat Haji dengan Paspor Palsu, 177 WNI Ditahan Filipina)
Dia menambahkan, polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya sindikat yang sama dalam kasus penipuan 177 calon jamaah haji Indonesia di Filipina.
"Kalau memang sama, maka ini memperkuat saksi, tapi kalau seandainya ada travel yang lain, otomatis berkembang ke travel yang lain," katanya.
(dam)