Fahri Hamzah Sindir Jokowi Niat Angkat Kembali Arcandra Tahar
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disindir Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah jika kembali mengangkat Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebab, Presiden Jokowi belum menyampaikan permintaan maaf karena Arcandra Tahar terbukti berkewarganegaraan ganda.
Diketahui, Arcandra Tahar sempat menjabat Menteri ESDM selama 20 hari. Arcandra diberhentikan dari jabatan Menteri ESDM oleh Presiden Jokowi karena berkewarganegaraan ganda, Indonesia dan Amerika Serikat.
"Yang kemarin saja dia melantik warga negara Amerika Serikat jadi menteri, belum minta maaf. Apalagi ini mau melaksanakan kesalahan lagi, enggak bisa begitu dong," ujar Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Dirinya bahkan menilai, Presiden Jokowi tidak mengerti masalah kewarganegaraan seperti demikian. Fahri menyindir bahwa Presiden Jokowi hanya mengerti masalah perkotaan.
"Nah ini ada persoalan luar negeri, imigrasi, yang dia belum biasa. Makanya (penasihatnya) kasih informasi yang baik, biar enggak salah lagi," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dirinya berpendapat, Arcandra lebih cocok sebagai Direktur Utama Pertamina. "Saya sudah bilang, kalau dia jadi Dirut Pertamina kan bisa lebih aman. Karena Dirut Pertamina tidak mensyaratkan WNI. Daripada langsung jadi menteri, Dirut Pertamina dulu, gitu," pungkasnya.
Diketahui, Arcandra Tahar sempat menjabat Menteri ESDM selama 20 hari. Arcandra diberhentikan dari jabatan Menteri ESDM oleh Presiden Jokowi karena berkewarganegaraan ganda, Indonesia dan Amerika Serikat.
"Yang kemarin saja dia melantik warga negara Amerika Serikat jadi menteri, belum minta maaf. Apalagi ini mau melaksanakan kesalahan lagi, enggak bisa begitu dong," ujar Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Dirinya bahkan menilai, Presiden Jokowi tidak mengerti masalah kewarganegaraan seperti demikian. Fahri menyindir bahwa Presiden Jokowi hanya mengerti masalah perkotaan.
"Nah ini ada persoalan luar negeri, imigrasi, yang dia belum biasa. Makanya (penasihatnya) kasih informasi yang baik, biar enggak salah lagi," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dirinya berpendapat, Arcandra lebih cocok sebagai Direktur Utama Pertamina. "Saya sudah bilang, kalau dia jadi Dirut Pertamina kan bisa lebih aman. Karena Dirut Pertamina tidak mensyaratkan WNI. Daripada langsung jadi menteri, Dirut Pertamina dulu, gitu," pungkasnya.
(kri)