Jangan Tergoda Iming-iming Naik Haji Cepat
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa ditahannya 177 jamaah calon haji Indonesia di Filipina lantaran menggunakan paspor palsu harus menjadi pembelajaran untuk semua agar hal serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. Demikian kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid.
Sodik mengimbau masyarakat tidak mudah tergoda dengan iming-iming dari pihak tertentu yang menawarkan haji secara cepat dengan dalih apa pun.
Menurut Politikus Partai Gerindra itu, haji resmi adalah yang dilaksanakan pemerintah berdasarkan undangan (kuota) Pemerintah Saudi Arabia.
"Maka itu (jika ada iming-iming tersebut) adalah palsu atau penipuan," ujar Sodik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Menurutnya, haji dengan cara di luar ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah dianggap akan merugikan dan membahayakan masyarakat. Sebab, jika terjadi sesuatu hal di sana, yang bersangkutan tidak mendapat perlindungan dari negara.
"Ikutilah haji yang legal dan normal agar hajinya aman nyaman, benar di mata negara dan Allah SWT," pungkasnya.
Sodik mengimbau masyarakat tidak mudah tergoda dengan iming-iming dari pihak tertentu yang menawarkan haji secara cepat dengan dalih apa pun.
Menurut Politikus Partai Gerindra itu, haji resmi adalah yang dilaksanakan pemerintah berdasarkan undangan (kuota) Pemerintah Saudi Arabia.
"Maka itu (jika ada iming-iming tersebut) adalah palsu atau penipuan," ujar Sodik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Menurutnya, haji dengan cara di luar ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah dianggap akan merugikan dan membahayakan masyarakat. Sebab, jika terjadi sesuatu hal di sana, yang bersangkutan tidak mendapat perlindungan dari negara.
"Ikutilah haji yang legal dan normal agar hajinya aman nyaman, benar di mata negara dan Allah SWT," pungkasnya.
(zik)