Kemhan Perbaiki Lima Pesawat Hercules
A
A
A
BANDUNG - Kementerian Pertahanan melalui Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau) memperbaiki pesawat angkut jenis Hercules.
Saat ini sudah tiga unit Hercules yang sudah dalam tahap perbaikan. Bahkan satu di antaranya sudah mencapai tahap tes terbang untuk melihat peningkatan performa pesawat buatan tahun 1960-an itu.
Komandan Koharmatau, Marsekal Muda TNI Robert Sotter Marut mengungkapkan, perbaikan yang dilakukan sesuai dengan prosedur perawatan yang berlaku.
Setelah semua pekerjaan pemeliharaan berat selesai, kata dia, baru dilaksanakan test flight (uji terbang). Selanjutnya, sambung dia, dicek semua sistem yang ada dan diputuskan sudah laik terbang atau masih ada perbaikan.
Hal itu disampaikan Robert di sela-sela uji terbang pesawat Hercules C-130-B dengan nomor registrasi A-1303 di Lapangan Udara Husein Sastranegara Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (7/6/2016).
Pesawat buatan Amerika Serikat itu merupakan pesawat yang sehari-hari berada di Skadron Udara 32 Pangkalan Udara Abdurahman Saleh Malang. “Ini yang pertama di tahun 2016. Rencananya ada lima Hercules yang diperbaiki,” ungkapnya kepada wartawan.
Selain memperbaiki mesin yang rusak, kata dia, perbaikan pesawat ini dilakukan untuk mengganti mesin yang usianya sudah lampau. Kendati demikian, dia menegaskan Kondisi pesawat dipertahankan seperti baru dengan memperbarui atau mengup-grade beberapa sistem.
“Sebenarnya ada jadwal baik berdasarkan usia, jam terbang maupun kalender perbaikan. Apalagi pesawat ini termasuk pesawat tua kelahiran 1960-an,” tuturnya. (Baca juga: Selesai Peremajaan, 2016 Pesawat C-130 Hercules Kembali Beroperasi)
Dalam pengerjaannya, Kemhan bekerja sama dengan sebuah perusahaan maintenance pesawat yang berasal dari Malaysia. Waktu pengerjaan perbaikan satu pesawat, lanjut Robert, bisa selama enam bulan.
Meski membutuhkan waktu cukup lama, kata dia, Koharmatau mengedepankan kualitas dalam perbaikan pesawat. “Kami ingin kualitas. Makanya Kemhan untuk perbaikan lima pesawat dana yang dikeluarkan mencapai USD33 juta,” tandasnya.
Project Manager PT Airod Malaysia, Mior Hamdan bin Zakaria menyebutkan, pihaknya sudah mengerjakan perbaikan sejak tanggal 4 Januari 2016 dan ditargetkan selesai pada 18 September mendatang atau delapan bulan sejak dikerjakan.
“Awalnya pesawat ini (Hercules A-1303) tadinya hampir tidak bisa terbang. Makanya kami kerjakan di Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung. Sementara dua lainnya yakni A-1319 dan A-1326 kami kerjakan di Malaysia karena kondisinya cukup untuk terbang ke sana,” tuturnya.
Mior merinci, khusus pesawat Hercules A-1303 perbaikannya meliputi penggantian outer wing, center wing, penggantian struktur utama fuselege, perbaikan engine, mengganti sistem gas turbine compressor, dan melaksanakan up-grade sistem avionik.
Saat ini sudah tiga unit Hercules yang sudah dalam tahap perbaikan. Bahkan satu di antaranya sudah mencapai tahap tes terbang untuk melihat peningkatan performa pesawat buatan tahun 1960-an itu.
Komandan Koharmatau, Marsekal Muda TNI Robert Sotter Marut mengungkapkan, perbaikan yang dilakukan sesuai dengan prosedur perawatan yang berlaku.
Setelah semua pekerjaan pemeliharaan berat selesai, kata dia, baru dilaksanakan test flight (uji terbang). Selanjutnya, sambung dia, dicek semua sistem yang ada dan diputuskan sudah laik terbang atau masih ada perbaikan.
Hal itu disampaikan Robert di sela-sela uji terbang pesawat Hercules C-130-B dengan nomor registrasi A-1303 di Lapangan Udara Husein Sastranegara Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (7/6/2016).
Pesawat buatan Amerika Serikat itu merupakan pesawat yang sehari-hari berada di Skadron Udara 32 Pangkalan Udara Abdurahman Saleh Malang. “Ini yang pertama di tahun 2016. Rencananya ada lima Hercules yang diperbaiki,” ungkapnya kepada wartawan.
Selain memperbaiki mesin yang rusak, kata dia, perbaikan pesawat ini dilakukan untuk mengganti mesin yang usianya sudah lampau. Kendati demikian, dia menegaskan Kondisi pesawat dipertahankan seperti baru dengan memperbarui atau mengup-grade beberapa sistem.
“Sebenarnya ada jadwal baik berdasarkan usia, jam terbang maupun kalender perbaikan. Apalagi pesawat ini termasuk pesawat tua kelahiran 1960-an,” tuturnya. (Baca juga: Selesai Peremajaan, 2016 Pesawat C-130 Hercules Kembali Beroperasi)
Dalam pengerjaannya, Kemhan bekerja sama dengan sebuah perusahaan maintenance pesawat yang berasal dari Malaysia. Waktu pengerjaan perbaikan satu pesawat, lanjut Robert, bisa selama enam bulan.
Meski membutuhkan waktu cukup lama, kata dia, Koharmatau mengedepankan kualitas dalam perbaikan pesawat. “Kami ingin kualitas. Makanya Kemhan untuk perbaikan lima pesawat dana yang dikeluarkan mencapai USD33 juta,” tandasnya.
Project Manager PT Airod Malaysia, Mior Hamdan bin Zakaria menyebutkan, pihaknya sudah mengerjakan perbaikan sejak tanggal 4 Januari 2016 dan ditargetkan selesai pada 18 September mendatang atau delapan bulan sejak dikerjakan.
“Awalnya pesawat ini (Hercules A-1303) tadinya hampir tidak bisa terbang. Makanya kami kerjakan di Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung. Sementara dua lainnya yakni A-1319 dan A-1326 kami kerjakan di Malaysia karena kondisinya cukup untuk terbang ke sana,” tuturnya.
Mior merinci, khusus pesawat Hercules A-1303 perbaikannya meliputi penggantian outer wing, center wing, penggantian struktur utama fuselege, perbaikan engine, mengganti sistem gas turbine compressor, dan melaksanakan up-grade sistem avionik.
(dam)