HT: Partai Perindo Hadir untuk Membangun Masyarakat
A
A
A
PALEMBANG - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) terus menggenjot militansi kader di daerah. Dia meminta seluruh kader partai berlambang rajawali itu untuk memaksimalkan program partai yang membangun masyarakat, khususnya menengah bawah.
"Partai Perindo hadir untuk membangun masyarakat belum produktif menjadi produktif," ujarnya saat memimpin rapat konsolidasi DPP dengan DPW, DPD, dan sayap Partai Perindo se-Sumatera Selatan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/8/2016).
Dia mengatakan, selama ini pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan elite di kota-kota besar. Sementara, kalangan menengah bawah seperti petani, nelayan, buruh dan pelaku UMKM tak terbangun dengan baik.
"Masyarakat yang belum mapan dan tidak produktif lebih banyak. Mereka mayoritas di negara kita," ujarnya.
Bukan hanya kesenjangan kesejahteraan masyarakat, kesenjangan pembangunan daerah pun terus melebar. Dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air, hanya kota-kota besar yang sudah mapan, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, dan Denpasar.
Hal serupa terjadi di India. Seperti Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia itu menerapkan liberalisme atau kapitalisme saat mayoritas masyarakatnya belum siap secara kesejahteraan dan pendidikan.
"Kalau di India, New Delhi dan Mumbai yang terbangun, orang kaya di sana semua. Begitu keluar dari daerah itu, yang miskin di mana-mana," tuturnya.
Seharusnya, lanjut HT, Indonesia meniru negara-negara yang sudah maju seperti China dan Amerika Serikat. Mereka berhasil membangun dan pada saat bersamaan terjadi pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Pastikan terjadi pemerataan kesejahteraan dan pembangunan antardaerah, agar Indonesia cepat menjadi negara maju," ucap pria asal Jawa Timur itu.
Dia menegaskan, dibutuhkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil untuk membenahi struktur masyarakat dan mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di Tanah Air. Menurutnya, dibutuhkan akses modal murah dan mudah, pelatihan keterampilan serta proteksi untuk membangun masyarakat bawah menjadi menengah, yang menengah menjadi ke atas.
"Supaya kelompok atas semakin banyak tiap tahun, bukan hanya di daerah tertentu, tapi merata. Seandainya itu terjadi, banyak lapangan kerja yang akan tercipta dan di saat bersamaan menambah basis pembayar pajak," terangnya.
Untuk itulah, dia menginstruksikan seluruh kader di daerah memenangkan Partai Perindo pada pesta demokrasi mendatang. "Untuk melakukan perubahan harus melalui kebijakan. Konsekuensinya, kita menangkan Partai Perindo di pusat dan daerah," kata HT.
Saat ini, Partai Perindo menjalankan berbagai program untuk membangun masyarakat guna mempersempit kesenjangan sosial. Salah satunya, Gerobak Perindo. UMKM binaan diberikan gerobak usaha gratis yang disertai pembinaan, pelatihan, dan pendampingan agar kesejahteraannya meningkat.
"Ada kader kita dari satu gerobak sekarang punya 170 gerobak dengan 500 karyawan dan bisa bayar pajak. Kalau semua bisa seperti ini, lapangan kerja tercipta di mana-mana, di seluruh daerah dan pembayar pajak basisnya makin banyak sehingga meningkatkan tax ratio," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Selatan Febuar Rahman meyakini kehadiran HT untuk memberikan arahan langsung akan mengobarkan semangat kader dalam memperjuangkan idealisme partai.
"Saya yakin wejangan-wejangan yang disampaikan Ketum akan membuat militansi kader-kader di Sumatera Selatan semakin meningkat." (Elzam Zami)
"Partai Perindo hadir untuk membangun masyarakat belum produktif menjadi produktif," ujarnya saat memimpin rapat konsolidasi DPP dengan DPW, DPD, dan sayap Partai Perindo se-Sumatera Selatan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/8/2016).
Dia mengatakan, selama ini pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan elite di kota-kota besar. Sementara, kalangan menengah bawah seperti petani, nelayan, buruh dan pelaku UMKM tak terbangun dengan baik.
"Masyarakat yang belum mapan dan tidak produktif lebih banyak. Mereka mayoritas di negara kita," ujarnya.
Bukan hanya kesenjangan kesejahteraan masyarakat, kesenjangan pembangunan daerah pun terus melebar. Dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air, hanya kota-kota besar yang sudah mapan, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, dan Denpasar.
Hal serupa terjadi di India. Seperti Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia itu menerapkan liberalisme atau kapitalisme saat mayoritas masyarakatnya belum siap secara kesejahteraan dan pendidikan.
"Kalau di India, New Delhi dan Mumbai yang terbangun, orang kaya di sana semua. Begitu keluar dari daerah itu, yang miskin di mana-mana," tuturnya.
Seharusnya, lanjut HT, Indonesia meniru negara-negara yang sudah maju seperti China dan Amerika Serikat. Mereka berhasil membangun dan pada saat bersamaan terjadi pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Pastikan terjadi pemerataan kesejahteraan dan pembangunan antardaerah, agar Indonesia cepat menjadi negara maju," ucap pria asal Jawa Timur itu.
Dia menegaskan, dibutuhkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil untuk membenahi struktur masyarakat dan mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di Tanah Air. Menurutnya, dibutuhkan akses modal murah dan mudah, pelatihan keterampilan serta proteksi untuk membangun masyarakat bawah menjadi menengah, yang menengah menjadi ke atas.
"Supaya kelompok atas semakin banyak tiap tahun, bukan hanya di daerah tertentu, tapi merata. Seandainya itu terjadi, banyak lapangan kerja yang akan tercipta dan di saat bersamaan menambah basis pembayar pajak," terangnya.
Untuk itulah, dia menginstruksikan seluruh kader di daerah memenangkan Partai Perindo pada pesta demokrasi mendatang. "Untuk melakukan perubahan harus melalui kebijakan. Konsekuensinya, kita menangkan Partai Perindo di pusat dan daerah," kata HT.
Saat ini, Partai Perindo menjalankan berbagai program untuk membangun masyarakat guna mempersempit kesenjangan sosial. Salah satunya, Gerobak Perindo. UMKM binaan diberikan gerobak usaha gratis yang disertai pembinaan, pelatihan, dan pendampingan agar kesejahteraannya meningkat.
"Ada kader kita dari satu gerobak sekarang punya 170 gerobak dengan 500 karyawan dan bisa bayar pajak. Kalau semua bisa seperti ini, lapangan kerja tercipta di mana-mana, di seluruh daerah dan pembayar pajak basisnya makin banyak sehingga meningkatkan tax ratio," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Selatan Febuar Rahman meyakini kehadiran HT untuk memberikan arahan langsung akan mengobarkan semangat kader dalam memperjuangkan idealisme partai.
"Saya yakin wejangan-wejangan yang disampaikan Ketum akan membuat militansi kader-kader di Sumatera Selatan semakin meningkat." (Elzam Zami)
(zik)