Pemerintah Buka Peluang Pendidikan Film Masuk Kurikulum
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima insan pekerja seni untuk mendengarkan keluhan dan masukan para seniman tersebut. Dalam pertemuan itu, para pekerja seni meminta agar pendidikan film masuk dalam kurikulum di sekolah.
"Pak Presiden minta saya dari Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), Mendikbud dan Dirjen Kebudayaan, untuk bertemu beliau apa yang dibicarakan, apa yang diaspirasikan oleh para pegiat film," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Triawan mengatakan, pemerintah membuka peluang untuk mengakomodir saran dari insan seni tersebut. Sebab film merupakan budaya yang bisa menjadi 'senjata' kekuatan sebuah negara.
Menurutnya, menanggapi permintaan para pekerja seni khususnya di bidang perfilman, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud).
"Jadi dengan adanya pertemuan ini bisa dibulatkan besok, jadi ini pendidikan film kan enggak mahal. Masukkan di kurikulum enggak mahal," ujarnya.
"Pak Presiden minta saya dari Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), Mendikbud dan Dirjen Kebudayaan, untuk bertemu beliau apa yang dibicarakan, apa yang diaspirasikan oleh para pegiat film," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Triawan mengatakan, pemerintah membuka peluang untuk mengakomodir saran dari insan seni tersebut. Sebab film merupakan budaya yang bisa menjadi 'senjata' kekuatan sebuah negara.
Menurutnya, menanggapi permintaan para pekerja seni khususnya di bidang perfilman, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud).
"Jadi dengan adanya pertemuan ini bisa dibulatkan besok, jadi ini pendidikan film kan enggak mahal. Masukkan di kurikulum enggak mahal," ujarnya.
(maf)