Eksotisme Tempat Pengasingan Bung Karno di Pangkalpinang
A
A
A
JAKARTA - Keunggulan Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, terletak pada sejumlah tempat pariwisata yang ada di sana. Seperti tempat pengasingan Presiden RI pertama, Bung Karno, di daerah Pesanggrahan, Muntok, Bangka Barat.
Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah bersama para pengagum Bung Karno, mengunjungi tempat pengasingan proklamator RI tersebut. Kunjungan ini dilakukan menjelang ajang motocross paling bergengsi di dunia, MXGP tahun 2017.
Pangkalpinang memang sudah didaulat untuk menjadi tuan rumah MXGP tahun 2017 hingga 2019 mendatang. Tentu even bergengsi dunia itu akan dijadikan juga sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia, khususnya Bangka Belitung.
"Ada banyak alternatif wisata bagi pengunjung yang nonton MXGP nanti, salah satunya Pesanggrahan Menumbing ini," kata sang wali kota termuda di Indonesia itu dalam siaran pers, Sabtu (27/8/2016).
Lokasi tempat pengasingan Bung Karno itu cukup terpencil yakni di ketinggian 445 meter di atas permukaan laut, di mana tak ada kehidupan di sekitarnya.
Suasana terasa begitu sunyi begitu memasuki pintu gerbang kawasan Bukit Menumbing. Tidak ada kendaraan lain yang melintas, karena jalanan memang sempit dan hanya muat untuk satu mobil.
Di kanan kiri jalan sepanjang empat kilometer itu hanya terlihat hutan yang hijau lebat. Beberapa ekor monyet tampak bergelantungan di dahan pohon.
Begitu tiba di Pesanggrahan yang berbentuk seperti benteng itu, Irwansyah dan rombongan disambut oleh Wakil Bupati Bangka Barat Markus, Kadis Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Bangka Barat Rozali serta sejumlah SKPD Bangka Barat lainnya.
Kondisi alam begitu sejuk di kawasan yang merupakan ujung Pulau Bangka itu. Mereka melihat bekas kamar yang ditinggali Bung Karno saat diasingkan pada tahun 1948-1949.
Kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa untuk Sang Proklamator dan para pahlawan yang pernah diasingkan di Pesanggrahan itu seperti Bung Hatta, Ali Sastroamidjojo, M Roem, Pringgodigdo dan sebagainya.
Di pesanggrahan itu banyak terdapat foto-foto aktivitas para pahlawan itu selama diasingkan. Sebagian besar kegiatan para pemimpin bangsa tersebut berupa rapat, pertemuan dan diskusi.
Irwansyah dan Markus kemudian berbincang hangat di salah satu ruangan di dalam Pesanggrahan. Berbagai permasalahan diperbincangkan, dari hal-hal ringan hingga perkembangan daerah yang mereka pimpin.
"Kota Muntok ini sudah diresmikan sebagai Kota Pusaka. Artinya, kota yang masih kuat sejarahnya," kata Markus.
Pesanggrahan Menumbing ini jaraknya sekitar 12 km dari Kota Muntok atau 130 km dari Kota Pangkalpinang.
Di Muntok juga terdapat tempat pengasingan Bung Karno, yang disebut Pesanggrahan Muntok atau Wisma Ranggam. Sebab menurut pengelola setempat, Sutejo, kala itu Bung Karno tidak tahan dengan hawa dingin Menumbing, sehingga pihak Belanda memindahkannya ke Muntok.
"Di Muntok ada juga Rumah Mayor, Kelenteng Kung Fuk Miau yang berdampingan dengan Masjid Jami' dan Museum Timah. Itulah wisata sejarah andalan Kota Muntok," ujarnya.
Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah bersama para pengagum Bung Karno, mengunjungi tempat pengasingan proklamator RI tersebut. Kunjungan ini dilakukan menjelang ajang motocross paling bergengsi di dunia, MXGP tahun 2017.
Pangkalpinang memang sudah didaulat untuk menjadi tuan rumah MXGP tahun 2017 hingga 2019 mendatang. Tentu even bergengsi dunia itu akan dijadikan juga sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia, khususnya Bangka Belitung.
"Ada banyak alternatif wisata bagi pengunjung yang nonton MXGP nanti, salah satunya Pesanggrahan Menumbing ini," kata sang wali kota termuda di Indonesia itu dalam siaran pers, Sabtu (27/8/2016).
Lokasi tempat pengasingan Bung Karno itu cukup terpencil yakni di ketinggian 445 meter di atas permukaan laut, di mana tak ada kehidupan di sekitarnya.
Suasana terasa begitu sunyi begitu memasuki pintu gerbang kawasan Bukit Menumbing. Tidak ada kendaraan lain yang melintas, karena jalanan memang sempit dan hanya muat untuk satu mobil.
Di kanan kiri jalan sepanjang empat kilometer itu hanya terlihat hutan yang hijau lebat. Beberapa ekor monyet tampak bergelantungan di dahan pohon.
Begitu tiba di Pesanggrahan yang berbentuk seperti benteng itu, Irwansyah dan rombongan disambut oleh Wakil Bupati Bangka Barat Markus, Kadis Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Bangka Barat Rozali serta sejumlah SKPD Bangka Barat lainnya.
Kondisi alam begitu sejuk di kawasan yang merupakan ujung Pulau Bangka itu. Mereka melihat bekas kamar yang ditinggali Bung Karno saat diasingkan pada tahun 1948-1949.
Kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa untuk Sang Proklamator dan para pahlawan yang pernah diasingkan di Pesanggrahan itu seperti Bung Hatta, Ali Sastroamidjojo, M Roem, Pringgodigdo dan sebagainya.
Di pesanggrahan itu banyak terdapat foto-foto aktivitas para pahlawan itu selama diasingkan. Sebagian besar kegiatan para pemimpin bangsa tersebut berupa rapat, pertemuan dan diskusi.
Irwansyah dan Markus kemudian berbincang hangat di salah satu ruangan di dalam Pesanggrahan. Berbagai permasalahan diperbincangkan, dari hal-hal ringan hingga perkembangan daerah yang mereka pimpin.
"Kota Muntok ini sudah diresmikan sebagai Kota Pusaka. Artinya, kota yang masih kuat sejarahnya," kata Markus.
Pesanggrahan Menumbing ini jaraknya sekitar 12 km dari Kota Muntok atau 130 km dari Kota Pangkalpinang.
Di Muntok juga terdapat tempat pengasingan Bung Karno, yang disebut Pesanggrahan Muntok atau Wisma Ranggam. Sebab menurut pengelola setempat, Sutejo, kala itu Bung Karno tidak tahan dengan hawa dingin Menumbing, sehingga pihak Belanda memindahkannya ke Muntok.
"Di Muntok ada juga Rumah Mayor, Kelenteng Kung Fuk Miau yang berdampingan dengan Masjid Jami' dan Museum Timah. Itulah wisata sejarah andalan Kota Muntok," ujarnya.
(maf)