Irman Gusman: Kemerdekaan Alat Wujudkan Kesejahteraan
A
A
A
JAKARTA - Mewujudkan masyarakat adil dan makmur menjadi tantangan nyata bagi Indonesia yang telah merdeka selama 71 tahun.
Bung Karno dan Bung Hatta yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia telah mengingatkan kemerdekaan hanyalah alat dan syarat, bukan tujuan.
Menurut sang Proklamator, tujuan dari kemerdekaan adalah terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Indonesia (DPD) di Jakarta, Rabu (17/08/2016).
Dalam upacara peringatan HUT ke-71 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Irman Gusman bertindak sebagai pembaca naskah Proklamasi.
Irman menjelaskan, Bung Karno menyebutkan kemerdekaan adalah jembatan emas untuk mewujudkan masyarakat adil dan sempurna baik di lapangan ekonomi, sosial dan budaya.
Sementara, kata dia, Bung Hatta menegaskan Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.
“Kedua Proklamator Kemerdekaan kita ini mengingatkan bahwa kemerdekaan harus terus kita isi dengan kerja keras, dengan penuh perjuangan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” kata senator asal Sumatera Barat ini.
Irman mengatakan, Indonesia yang kini berpenduduk 255 juta jiwa lebih menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di kancah internasional.
“Dunia takjub dengan kuatnya persatuan yang kita miliki. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa, dengan budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. Kita majemuk, tapi bersatu lewat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, ” kata Irman.
Namun di balik persatuan itu, Irman mengingatkan Indonesia menghadapi tantangan-tantangan serius. Di antaranya kemiskinan, pengangguran, lebarnya kesenjangan, besarnya utang, tingginya ketergantungan terhadap luar negeri, korupsi dan peredaran narkoba yang mengancam generasi muda.
“Ini tantangan-tantangan serius di usia 71 tahun Indonesia Merdeka. Kita harus bersatu menghadapinya dan memberikan solusi-solusi yang konkret,” ujarnya.
Menurut dia, DPD selalu optimistis bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan-tantangan tersebut. “Untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi, politik, budaya dan sosial ke depan diperlukan langkah-langkah baru, inovasi-inovasi baru yang bisa dihidupkan dari daerah-daerah,” tutur Irman.
Bung Karno dan Bung Hatta yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia telah mengingatkan kemerdekaan hanyalah alat dan syarat, bukan tujuan.
Menurut sang Proklamator, tujuan dari kemerdekaan adalah terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Indonesia (DPD) di Jakarta, Rabu (17/08/2016).
Dalam upacara peringatan HUT ke-71 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Irman Gusman bertindak sebagai pembaca naskah Proklamasi.
Irman menjelaskan, Bung Karno menyebutkan kemerdekaan adalah jembatan emas untuk mewujudkan masyarakat adil dan sempurna baik di lapangan ekonomi, sosial dan budaya.
Sementara, kata dia, Bung Hatta menegaskan Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.
“Kedua Proklamator Kemerdekaan kita ini mengingatkan bahwa kemerdekaan harus terus kita isi dengan kerja keras, dengan penuh perjuangan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” kata senator asal Sumatera Barat ini.
Irman mengatakan, Indonesia yang kini berpenduduk 255 juta jiwa lebih menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di kancah internasional.
“Dunia takjub dengan kuatnya persatuan yang kita miliki. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa, dengan budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. Kita majemuk, tapi bersatu lewat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, ” kata Irman.
Namun di balik persatuan itu, Irman mengingatkan Indonesia menghadapi tantangan-tantangan serius. Di antaranya kemiskinan, pengangguran, lebarnya kesenjangan, besarnya utang, tingginya ketergantungan terhadap luar negeri, korupsi dan peredaran narkoba yang mengancam generasi muda.
“Ini tantangan-tantangan serius di usia 71 tahun Indonesia Merdeka. Kita harus bersatu menghadapinya dan memberikan solusi-solusi yang konkret,” ujarnya.
Menurut dia, DPD selalu optimistis bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan-tantangan tersebut. “Untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi, politik, budaya dan sosial ke depan diperlukan langkah-langkah baru, inovasi-inovasi baru yang bisa dihidupkan dari daerah-daerah,” tutur Irman.
(dam)