Gloria Akan Ikut Upacara Penurunan Bendera Pusaka
A
A
A
JAKARTA - Keinginan Gloria Natapradja Hamel (16) bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) akhirnya tercapai.
Pemerintah mengizinkan siswi Sekolah Islam Dian Didaktika itu berbagung dalam Paskibraka saat upacara penurunan bendera sore nanti.
"Gloria diterima oleh Presiden dan Wapres dan insya Allah mudah-mudahan nanti ketika penurunan bendera Gloria bagian dari Paskibraka," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Menurut Pramono, ada alasan mendasar kenapa akhirnya Gloria bisa bergabung kembali dengan Paskibraka. (Baca juga: Begini Aksi Ratusan Siswa Sekolah Dian Didaktika untuk Gloria)
Dia menyebut usia Gloria masih 16 tahun. Sementara undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan membolehkan Gloria memilih kewarganegaraan pada usia 18 tahun.
Pramono menilai, gagalnya Gloria menjadi pasukan yang bertugas menaikkan bendera di Istana dianggap terletak pada orangtua Gloria yang tidak mendaftarkan siswi terpilih itu mendaftar kewarganegaraan Indonesia pada 2010.
Melihat kecintaan dan nasionalisme Gloria terhadap Indonesia, pemerintah memutuskan memberi kesempatan kepada Gloria untuk mengawal bendera pusaka itu saat diturunkan.
"Presiden dan Wapres sangat konsen terhadap hal tersebut maka Panglima TNi kemudian Menpora diminta untuk ada jalam keluar untuk hal tersebut. Kemudian Menkumham juga melihat ternyata bisa, nanti kita lihatlah," katanya.
Dikonfirmasi hal ini, Gloria yang datang sebagai tamu undangan upacara kemerdekaan mengakui dirinya akan bergabung dengan Pasukan Paskribaka. "Nanti sore bergabung sama teman-teman," ucapnya.
Gloria gagal dan dicoret sebagai Paskibraka untuk upaca penaikan bendera merah putih. Gagalnya Gloria karena dianggap memiliki kewarganegaraan ganda, yakni ayahnya yang berasal dari Prancis.
Pemerintah mengizinkan siswi Sekolah Islam Dian Didaktika itu berbagung dalam Paskibraka saat upacara penurunan bendera sore nanti.
"Gloria diterima oleh Presiden dan Wapres dan insya Allah mudah-mudahan nanti ketika penurunan bendera Gloria bagian dari Paskibraka," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Menurut Pramono, ada alasan mendasar kenapa akhirnya Gloria bisa bergabung kembali dengan Paskibraka. (Baca juga: Begini Aksi Ratusan Siswa Sekolah Dian Didaktika untuk Gloria)
Dia menyebut usia Gloria masih 16 tahun. Sementara undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan membolehkan Gloria memilih kewarganegaraan pada usia 18 tahun.
Pramono menilai, gagalnya Gloria menjadi pasukan yang bertugas menaikkan bendera di Istana dianggap terletak pada orangtua Gloria yang tidak mendaftarkan siswi terpilih itu mendaftar kewarganegaraan Indonesia pada 2010.
Melihat kecintaan dan nasionalisme Gloria terhadap Indonesia, pemerintah memutuskan memberi kesempatan kepada Gloria untuk mengawal bendera pusaka itu saat diturunkan.
"Presiden dan Wapres sangat konsen terhadap hal tersebut maka Panglima TNi kemudian Menpora diminta untuk ada jalam keluar untuk hal tersebut. Kemudian Menkumham juga melihat ternyata bisa, nanti kita lihatlah," katanya.
Dikonfirmasi hal ini, Gloria yang datang sebagai tamu undangan upacara kemerdekaan mengakui dirinya akan bergabung dengan Pasukan Paskribaka. "Nanti sore bergabung sama teman-teman," ucapnya.
Gloria gagal dan dicoret sebagai Paskibraka untuk upaca penaikan bendera merah putih. Gagalnya Gloria karena dianggap memiliki kewarganegaraan ganda, yakni ayahnya yang berasal dari Prancis.
(dam)