Hadapi Persaingan, Jokowi Ajak Semua Pihak Keluar dari Zona Nyaman
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh komponen bangsa bahwa kini Indonesia tengah mengahdapi era persaingan global. Di tengah iklim kompetisi antar negara yang luar biasa kerasnya, Jokowi mengajak semua pihak untuk keluar dari zona nyaman.
"Untuk memenangkan kompetisi, kita harus kreatif, optimis, bahu-membahu, dan melakukan terobosan-terobosan," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016).
Jokowi mengatakan, terobosan harus dilakukan untuk mempercepat pembangunan nasional, demi meningkatkan daya saing Indonesia sebagai bangsa. Tanpa keberanian keluar dari zona nyaman, Indonesia akan terus dihadang oleh kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial.
Selain terobosan dan kecepatan kerja, Jokowi juga menyebutkan pentingnya lembaga-lembaga negara yanga kuat dan efektif. Selain itu, diperlukan pula keteguhan dalam menjunjung ideologi bangsa, konstitusi negara, dan nilai-nilai keutamaan bangsa.
"Tanpa itu, kebesaran kita sebagai bangsa akan punah, akan digulung oleh arus sejarah. Kita tidak mau itu terjadi!" tegas Jokowi.
Karenanya, Jokowi mengapresiasi kiprah MPR yang terus memperluas sosialisasi, pengkajian, dan penyerapan aspirasi masyarakat tentang implementasi nilai-nilai Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Jokowi juga menyambut baik gagasan MPR untuk mengkaji sistem perencanaan pembangunan nasional jangka panjang. Dalam era kompetisi global sekarang ini, kajian seperti itu diharapkan dapat mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, berwawasan ke depan, dan berkesinambungan.
Apresiasi juga diberikan kepada DPR RI yang memegang amanah Undang-undang Dasar 1945 untuk menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
"Dalam pelaksanaan fungsi legislasi, kita menyadari yang penting bukan banyaknya rancangan undang-undang yang disahkan menjadi undang-undang, tetapi kualitas dan manfaat dari undang-undang itu bagi rakyat," ucap Jokowi.
"Untuk memenangkan kompetisi, kita harus kreatif, optimis, bahu-membahu, dan melakukan terobosan-terobosan," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016).
Jokowi mengatakan, terobosan harus dilakukan untuk mempercepat pembangunan nasional, demi meningkatkan daya saing Indonesia sebagai bangsa. Tanpa keberanian keluar dari zona nyaman, Indonesia akan terus dihadang oleh kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial.
Selain terobosan dan kecepatan kerja, Jokowi juga menyebutkan pentingnya lembaga-lembaga negara yanga kuat dan efektif. Selain itu, diperlukan pula keteguhan dalam menjunjung ideologi bangsa, konstitusi negara, dan nilai-nilai keutamaan bangsa.
"Tanpa itu, kebesaran kita sebagai bangsa akan punah, akan digulung oleh arus sejarah. Kita tidak mau itu terjadi!" tegas Jokowi.
Karenanya, Jokowi mengapresiasi kiprah MPR yang terus memperluas sosialisasi, pengkajian, dan penyerapan aspirasi masyarakat tentang implementasi nilai-nilai Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Jokowi juga menyambut baik gagasan MPR untuk mengkaji sistem perencanaan pembangunan nasional jangka panjang. Dalam era kompetisi global sekarang ini, kajian seperti itu diharapkan dapat mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, berwawasan ke depan, dan berkesinambungan.
Apresiasi juga diberikan kepada DPR RI yang memegang amanah Undang-undang Dasar 1945 untuk menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
"Dalam pelaksanaan fungsi legislasi, kita menyadari yang penting bukan banyaknya rancangan undang-undang yang disahkan menjadi undang-undang, tetapi kualitas dan manfaat dari undang-undang itu bagi rakyat," ucap Jokowi.
(kri)