Ribuan Santri Ikuti Halaqoh Qubro Tahfidul Quran
A
A
A
JAKARTA - Bertempat di Masjid Raya Jakarta Islamic Center Jakarta Utara, ribuan santri penghafal Alquran dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menghadiri Halaqoh Qubro Tahfidul Quran ke tiga.
H Chriswanto Santoso, Ketua DPP LDII yang sekaligus ketua panitia pelaksana dalam sambutan pengantarnya mengatakan, Halaqoh Qubro Tahfidul Quran adalah kegiatan rutin Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang bertujuan menyiapkan generasi penerus bangsa agar menjadi generasi emas.
Menurut dia, kegiatan ini salah satu kontribusi LDII untuk menyiapkan sumber daya masyarakat untuk pembangunan bangsa dan negara pada masa akan datang.
"Ada tiga nilai yang yang terkandung di dalam pendidikan Tahfidul Quran, yaitu nilai relegius, atau nilai spiritual, para tahfidul quran, pasti ia akan menjadi manusia yang tawaduk kepada Allah. Kedua, nilai intelektual, mereka yang mampu menghafal Alquran pasti mereka anak-anak cerdas. Ketiga, nilai emosional. Dalam membangun kecerdasan emosi bagi para penghafal alquran, inilah fondasi karakter bangsa ke depan," tutur Chriswanto.
Menurut catatan panitia, ada 7.000santri yang mengikuti halaqoh qubro dari berbagai usia, mulai usia 9 tahun hingga usia setingkat mahasiswa.
Hadir dan memberikan sambutan Ketua MUI Pusat, Doktor KH Shodikun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sedianya hadir, namun berhalangan sehingga diwakili oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Profesor Ibnu Hamad.
Halaqoh Tahfidul Quran merupakan kegiatan rutin bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia. "Halaqoh tahfidul Qur'an, adalah kegiatan rutin LDII, hal ini dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia di masa yang akan datang agar generasi mendatang merupakan generasi yang sesuai dengan harapan para pendiri bangsa ini," tuturnya.
Halaqah merupakan kumpulan individu yang berkeinginan kuat untuk membentuk kepribadian muslim secara terpadu yang berlandaskan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Halaqoh Qubro Tahfidul Quran ke tiga yang diselenggarakan di Jakarta Islamic Center (JIC) pada Minggu 7 Agustus 2016. Acara tersebut diikuti ribuan penghafal Alquran yang masih berusia di bawah usia remaja dan dihadiri oleh 10 ribu pengunjung yang datang do antaraya dari wilayah Jabodetabek.
H Chriswanto Santoso, Ketua DPP LDII yang sekaligus ketua panitia pelaksana dalam sambutan pengantarnya mengatakan, Halaqoh Qubro Tahfidul Quran adalah kegiatan rutin Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang bertujuan menyiapkan generasi penerus bangsa agar menjadi generasi emas.
Menurut dia, kegiatan ini salah satu kontribusi LDII untuk menyiapkan sumber daya masyarakat untuk pembangunan bangsa dan negara pada masa akan datang.
"Ada tiga nilai yang yang terkandung di dalam pendidikan Tahfidul Quran, yaitu nilai relegius, atau nilai spiritual, para tahfidul quran, pasti ia akan menjadi manusia yang tawaduk kepada Allah. Kedua, nilai intelektual, mereka yang mampu menghafal Alquran pasti mereka anak-anak cerdas. Ketiga, nilai emosional. Dalam membangun kecerdasan emosi bagi para penghafal alquran, inilah fondasi karakter bangsa ke depan," tutur Chriswanto.
Menurut catatan panitia, ada 7.000santri yang mengikuti halaqoh qubro dari berbagai usia, mulai usia 9 tahun hingga usia setingkat mahasiswa.
Hadir dan memberikan sambutan Ketua MUI Pusat, Doktor KH Shodikun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sedianya hadir, namun berhalangan sehingga diwakili oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Profesor Ibnu Hamad.
Halaqoh Tahfidul Quran merupakan kegiatan rutin bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia. "Halaqoh tahfidul Qur'an, adalah kegiatan rutin LDII, hal ini dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia di masa yang akan datang agar generasi mendatang merupakan generasi yang sesuai dengan harapan para pendiri bangsa ini," tuturnya.
Halaqah merupakan kumpulan individu yang berkeinginan kuat untuk membentuk kepribadian muslim secara terpadu yang berlandaskan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Halaqoh Qubro Tahfidul Quran ke tiga yang diselenggarakan di Jakarta Islamic Center (JIC) pada Minggu 7 Agustus 2016. Acara tersebut diikuti ribuan penghafal Alquran yang masih berusia di bawah usia remaja dan dihadiri oleh 10 ribu pengunjung yang datang do antaraya dari wilayah Jabodetabek.
(dam)