Di hadapan Mahasiswa UI, Panglima TNI Ungkap Ancaman Perang Gaya Baru
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan motivasi kepada 6.000 mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI).
Motivasi itu diberikan Panglima TNI dalam acara Kegiatan Mahasiswa Baru (Kamaba) program Sarjana semua kelas (reguler, paralel dan internasional) serta program vokasi sepanjang bulan Agustus 2016.
Gatot yang datang ke Kampus UI dengan helikopter itu memulai motivasi dengan memberikan penjelasan soal Teori Malthus tentang Prinsip Kependudukan.
Teori ini, kata Gatot, meramalkan populasi akan mengalahkan pasokan makanan yang menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per orang.
“Jumlah penduduk meningkat seperti deret ukur sedangkan ketersediaan pangan meningkat seperti deret hitung. Akan ada kelangkaan bahan pangan energi dan sumber daya alam. Bukti bumi sudah overload. Angka kemiskinan meningkat setiap tahun maka dampak apakah yg terjadi jika kapasitas dunia tak mencukupi,” tutur Gatot di Balairung UI, Depok, Jawa Barat. Senin (1/8/2016).
Gatot menjelaskan kelangkaan ini menyebabkan perang telah berubah dari konvensional menjadi ekonomi pangan dan air. (Baca juga: Pemerintah Diminta Waspadai Proxy War Melalui Narkoba)
Posisi Indonesia yang strategis menjadi incaran internasional dan sasaran proxy war. "Perang fisik telah bergeser jadi perang ekonomi pangan dan air. Jadi proxy war orang berperang enggak mau dengan cost yang besar lewat fisiik. Dengan tangan-tangan tak lanngsung,” katanya.
Gatot juga melakukan dialog tanya jawab dengan mahasiswa baru. Dia bertanya apa yang akan dilakukan mahasiswa jika kelak menjadi pemimpin. Rata-rata mahasiswa menjawab ingin memajukan pendidikan, kesejahteraan serta menata reformasi birokrasi.
Motivasi itu diberikan Panglima TNI dalam acara Kegiatan Mahasiswa Baru (Kamaba) program Sarjana semua kelas (reguler, paralel dan internasional) serta program vokasi sepanjang bulan Agustus 2016.
Gatot yang datang ke Kampus UI dengan helikopter itu memulai motivasi dengan memberikan penjelasan soal Teori Malthus tentang Prinsip Kependudukan.
Teori ini, kata Gatot, meramalkan populasi akan mengalahkan pasokan makanan yang menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per orang.
“Jumlah penduduk meningkat seperti deret ukur sedangkan ketersediaan pangan meningkat seperti deret hitung. Akan ada kelangkaan bahan pangan energi dan sumber daya alam. Bukti bumi sudah overload. Angka kemiskinan meningkat setiap tahun maka dampak apakah yg terjadi jika kapasitas dunia tak mencukupi,” tutur Gatot di Balairung UI, Depok, Jawa Barat. Senin (1/8/2016).
Gatot menjelaskan kelangkaan ini menyebabkan perang telah berubah dari konvensional menjadi ekonomi pangan dan air. (Baca juga: Pemerintah Diminta Waspadai Proxy War Melalui Narkoba)
Posisi Indonesia yang strategis menjadi incaran internasional dan sasaran proxy war. "Perang fisik telah bergeser jadi perang ekonomi pangan dan air. Jadi proxy war orang berperang enggak mau dengan cost yang besar lewat fisiik. Dengan tangan-tangan tak lanngsung,” katanya.
Gatot juga melakukan dialog tanya jawab dengan mahasiswa baru. Dia bertanya apa yang akan dilakukan mahasiswa jika kelak menjadi pemimpin. Rata-rata mahasiswa menjawab ingin memajukan pendidikan, kesejahteraan serta menata reformasi birokrasi.
(dam)