Jokowi: Stop Kekerasan terhadap Anak
A
A
A
KUPANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak untuk segera menghentikan kekerasan terhadap anak yang belakangan marak terjadi.
Desakan tersebut disampaikan Jokowi dalam puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIII yang digelar di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (30/7/2016).
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar momentum Harganas tahun ini dimaknai sebagai upaya untuk menguatkan fungsi keluarga, salah satunya fungsi pembinaan lingkungan dan perlindungan.
Menurutnya, sebagai pihak terdepan bagi anak-anak, keluarga harus memastikan bahwa fungsi perlindungan benar-benar terwujud.
"Kekerasan terhadap anak harus distop dan tidak bisa kita biarkan lagi," tegasnya.
Selain melindungi anak-anak dari kekerasan, Jokowi pun meminta agar keluarga menjadi benteng terdepan bagi anak-anak agar mereka terhindar dari dampak negatif penggunaan teknologi dan konsumsi informasi.
"Bukan berarti anak-anak sama sekali dilarang menggunakan teknologi dan mendapatkan informasi, tapi lebih pada penggunaan teknologi yang positif, penggunaan konsumsi informasi yang produktif," jelasnya.
Lebih jauh Jokowi mengingatkan, keluarga bisa berperan aktif dalam menumbuhkan dan menjalankan revolusi karakter mental, yakni bagaimana keluarga bisa turut mengubah pola pikir manusia, dari yang pesimistis menjadi pribadi yang optimistis, dari yang malas menjadi pribadi-pribadi yang suka bekerja keras, dan dari yang hanya tenang menjadi pengikut menjadi bangga sebagai pemimpin di mana pun.
"Jika keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif, maka kita akan bisa melahirkan generasi emas Indonesia. Generasi pemenang cerdas, kreatif, inovatif, produktif, dan visioner," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan, Harganas XXIII secara umum mengangkat empat konsep besar, yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, serta keluarga peduli dan berbagi.
Sementara, tema sentral Harganas XXIII tahun ini yaitu "Hari Keluarga Nasional Merupakan Momentum Upaya Membangun Karakter Bangsa Mewujudkan Indonesia Sejahtera" dengan motto "Keluarga Berkarakter, Indonesia Jaya".
"Diharapkan, ini dapat dijadikan pemicu bagi keluarga Indonesia agar terus menerus meningkatkan ketahanan keluarganya, sehingga mampu melahirkan generasi yang lebih baik," katanya.
Desakan tersebut disampaikan Jokowi dalam puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIII yang digelar di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (30/7/2016).
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar momentum Harganas tahun ini dimaknai sebagai upaya untuk menguatkan fungsi keluarga, salah satunya fungsi pembinaan lingkungan dan perlindungan.
Menurutnya, sebagai pihak terdepan bagi anak-anak, keluarga harus memastikan bahwa fungsi perlindungan benar-benar terwujud.
"Kekerasan terhadap anak harus distop dan tidak bisa kita biarkan lagi," tegasnya.
Selain melindungi anak-anak dari kekerasan, Jokowi pun meminta agar keluarga menjadi benteng terdepan bagi anak-anak agar mereka terhindar dari dampak negatif penggunaan teknologi dan konsumsi informasi.
"Bukan berarti anak-anak sama sekali dilarang menggunakan teknologi dan mendapatkan informasi, tapi lebih pada penggunaan teknologi yang positif, penggunaan konsumsi informasi yang produktif," jelasnya.
Lebih jauh Jokowi mengingatkan, keluarga bisa berperan aktif dalam menumbuhkan dan menjalankan revolusi karakter mental, yakni bagaimana keluarga bisa turut mengubah pola pikir manusia, dari yang pesimistis menjadi pribadi yang optimistis, dari yang malas menjadi pribadi-pribadi yang suka bekerja keras, dan dari yang hanya tenang menjadi pengikut menjadi bangga sebagai pemimpin di mana pun.
"Jika keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif, maka kita akan bisa melahirkan generasi emas Indonesia. Generasi pemenang cerdas, kreatif, inovatif, produktif, dan visioner," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan, Harganas XXIII secara umum mengangkat empat konsep besar, yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, serta keluarga peduli dan berbagi.
Sementara, tema sentral Harganas XXIII tahun ini yaitu "Hari Keluarga Nasional Merupakan Momentum Upaya Membangun Karakter Bangsa Mewujudkan Indonesia Sejahtera" dengan motto "Keluarga Berkarakter, Indonesia Jaya".
"Diharapkan, ini dapat dijadikan pemicu bagi keluarga Indonesia agar terus menerus meningkatkan ketahanan keluarganya, sehingga mampu melahirkan generasi yang lebih baik," katanya.
(zik)