Istana Klaim Sudah Hitung Matang Termasuk Menteri Jatah Parpol
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, proses kocok ulang perombakan kabinet atau reshuffle telah dilakukan jauh sebelum bulan puasa. Namun menteri hasil reshuffle itu baru bisa diumumkan sekarang.
Menurut Pramono, pemilihan sejumlah menteri baru baik dari kalangan profesional maupun kalangan partai politik dianggap melalui proses yang panjang dan melalui perhitungan yang matang.
Salah satunya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang masih menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikatakan Pramono, sudah meminta izin langsung ke lembaga keuangan dunia tersebut.
"Tadi pagi Pak Presiden sudah berkomunikasi dengan petinggi World Bank yang disebut dengan Presiden Kim dan mendapatkan persetujuan," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Pun demikian terhadap menteri baru dari kalangan partai politik (parpol). Pramono menilai, pemilihan menteri dari kalangan parpol sudah melalui perhitungan yang matang dan kapabel di bidangnya.
"Misalnya Airlangga kebetulan ketika saya menjadi pimpinan dewan dia menjadi Ketua Komisi VI selama tiga periode. Sehingga memahami menguasai hal-hal yang berkaitan dengan perindustrian," tukasnya.
Setidaknya ada lima menteri baru yang berasal dari partai politik seperti Airlangga Hartarto Partai Golkar, Wiranto (Hanura), Enggartiasto Lukita (Nasdem), Asmar Abnur dari PAN dan Eko Putro Sanjoyo asal PKB.
Menurut Pramono, pemilihan sejumlah menteri baru baik dari kalangan profesional maupun kalangan partai politik dianggap melalui proses yang panjang dan melalui perhitungan yang matang.
Salah satunya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang masih menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikatakan Pramono, sudah meminta izin langsung ke lembaga keuangan dunia tersebut.
"Tadi pagi Pak Presiden sudah berkomunikasi dengan petinggi World Bank yang disebut dengan Presiden Kim dan mendapatkan persetujuan," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Pun demikian terhadap menteri baru dari kalangan partai politik (parpol). Pramono menilai, pemilihan menteri dari kalangan parpol sudah melalui perhitungan yang matang dan kapabel di bidangnya.
"Misalnya Airlangga kebetulan ketika saya menjadi pimpinan dewan dia menjadi Ketua Komisi VI selama tiga periode. Sehingga memahami menguasai hal-hal yang berkaitan dengan perindustrian," tukasnya.
Setidaknya ada lima menteri baru yang berasal dari partai politik seperti Airlangga Hartarto Partai Golkar, Wiranto (Hanura), Enggartiasto Lukita (Nasdem), Asmar Abnur dari PAN dan Eko Putro Sanjoyo asal PKB.
(maf)