Perbanyak Silaturahim Dapat Kurangi Potensi Konflik
A
A
A
JAKARTA - Globalisasi tidak terlepas dari perkembangan dan pemanfaatan tekonologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam era globalisasi, terjadi serbuan informasi, baik melalui TIK maupun hubungan antarmanusia
"Akibat dari keadaan globalisasi yang dialami para individu, maka akan terjadi perbenturan nilai, antara nilai-nilai yang dianut berasal nilai budaya lingkungan kehidupannya dengan nilai yang berasal dari luar dirinya," tutur Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo menjelang pembukaan acara Silaturahim Syawal 1437 H yang diselenggarakan di Kantor DPP LDII, Jalan Tentara Pelajar Nomor 27, Patal Senayan, Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.
Selanjutnya, kata Prasetyo, globalisasi yang telah bersifat keniscayaan tersebut menghasilkan resultan akibat perbenturan nilai Berupa lahirnya sikap-sikap baru sebagai manifestasi dari perkembangan wawasan.
Menurut dia, sikap-sikap baru tersebut hakikatnya merupakan upaya penyesuaian dirinya terhadap era globalisasi. Selain dapat membawa berbagai manfaat, hal itu juga menimbulkan persoalan baru. Salah satunya, peningkatan angka kemiskinan pada tingkat global.
Atas kondisi tersebut, DPP LDII sengaja mengangkat tema Membangun Rasa Persahabatan di Era Globalisasi dalam acara silaturahim tersebut. Tujuan acara tersebut untuk mengingatkan kembali persahabatan antarmanusia melalui peningkatan intensitas silaturahim.
Silaturahmi juga sebagai upaya mengurangi konflik sekaligus membangun kebersamaan dalam mengentaskan kemiskinan.
Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan melalui silaturahim, akan terjalin saling mengenal (ta'aruf), saling memahami satu dengan yang lain dalam kemajemukan (tafahum).
Hadir pada acara tersebut, beberapa duta besar luar negeri untuk Indonesia, seperti Inggris, Norwegia, USA dan Singapura, serta para perwakilan ormas Islam, anggota DPR.
"Dengan kita silaturahim Syawal ini, kita ada solusi-solusi ke arah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 ini," kata Abdullah.
"Akibat dari keadaan globalisasi yang dialami para individu, maka akan terjadi perbenturan nilai, antara nilai-nilai yang dianut berasal nilai budaya lingkungan kehidupannya dengan nilai yang berasal dari luar dirinya," tutur Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo menjelang pembukaan acara Silaturahim Syawal 1437 H yang diselenggarakan di Kantor DPP LDII, Jalan Tentara Pelajar Nomor 27, Patal Senayan, Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.
Selanjutnya, kata Prasetyo, globalisasi yang telah bersifat keniscayaan tersebut menghasilkan resultan akibat perbenturan nilai Berupa lahirnya sikap-sikap baru sebagai manifestasi dari perkembangan wawasan.
Menurut dia, sikap-sikap baru tersebut hakikatnya merupakan upaya penyesuaian dirinya terhadap era globalisasi. Selain dapat membawa berbagai manfaat, hal itu juga menimbulkan persoalan baru. Salah satunya, peningkatan angka kemiskinan pada tingkat global.
Atas kondisi tersebut, DPP LDII sengaja mengangkat tema Membangun Rasa Persahabatan di Era Globalisasi dalam acara silaturahim tersebut. Tujuan acara tersebut untuk mengingatkan kembali persahabatan antarmanusia melalui peningkatan intensitas silaturahim.
Silaturahmi juga sebagai upaya mengurangi konflik sekaligus membangun kebersamaan dalam mengentaskan kemiskinan.
Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan melalui silaturahim, akan terjalin saling mengenal (ta'aruf), saling memahami satu dengan yang lain dalam kemajemukan (tafahum).
Hadir pada acara tersebut, beberapa duta besar luar negeri untuk Indonesia, seperti Inggris, Norwegia, USA dan Singapura, serta para perwakilan ormas Islam, anggota DPR.
"Dengan kita silaturahim Syawal ini, kita ada solusi-solusi ke arah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 ini," kata Abdullah.
(dam)