BG Dinilai Layak Ganti Posisi Kepala BIN Sutiyoso
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengakui, Komjen Pol Budi Gunawan (BG) layak menggantikan posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Sebab selama memimpin BIN Sutiyoso dianggap tidak ada yang luar biasa.
"Ya biasa-biasa saja, tidak luar biasa namanya," kata Masinton saat dihubungi, Sabtu 16 Juli 2016.
Masinton menjelaskan, memang kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala BIN berpulang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun jika ada usulan, patut dipertimbangkan posisi BG yang saat ini menjabat Wakapolri.
"Kalau pengangkatan Kepala BIN itu kewenangan presiden, kemudian apakah tepat ya sangat tepat," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Menurutnya, sosok BG dianggap tepat mengisi posisi Kepala BIN mengingat kapasitas kemampuan pengalaman serta jaringan BG sangat luas baik menteri atau Kepala BIN. Belum lagi segudang pengalaman BG selama menjadi petinggi Korps Bhayangkara yang dinilai tak bisa diragukan lagi.
"Pengalaman Pak Budi Gunawan dalam memimpin institusi kepolisian sangat bagus, apalagi jaringannya yang memadai atau cukup luas. Memang fungsi-fungsi intelijen yang dibutuhkan tipikal seperti Pak Budi Gunawan, bekerja dengan teliti, hati-hati dan cermat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari menilai kinerja Kepala BIN Sutiyoso belum memuaskan karena masih banyak teror yang menghantui Indonesia, terakhir aksi bom di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut dia, kinerja intelijen bisa dikatakan sukses apabila mampu menggagalkan seluruh rencana terorisme. Artinya, kalau masih ada yang kecolongan dengan aksi teror itu perlu meningkatkan kewaspadaan lagi.
"Kalau kejahatan itu tidak terjadi mampu diantisipasi oleh intelijen, itu baru intelijen sukses. Kalau masih terjadi berarti intelijen masih gagal," ujar anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
"Ya biasa-biasa saja, tidak luar biasa namanya," kata Masinton saat dihubungi, Sabtu 16 Juli 2016.
Masinton menjelaskan, memang kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala BIN berpulang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun jika ada usulan, patut dipertimbangkan posisi BG yang saat ini menjabat Wakapolri.
"Kalau pengangkatan Kepala BIN itu kewenangan presiden, kemudian apakah tepat ya sangat tepat," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Menurutnya, sosok BG dianggap tepat mengisi posisi Kepala BIN mengingat kapasitas kemampuan pengalaman serta jaringan BG sangat luas baik menteri atau Kepala BIN. Belum lagi segudang pengalaman BG selama menjadi petinggi Korps Bhayangkara yang dinilai tak bisa diragukan lagi.
"Pengalaman Pak Budi Gunawan dalam memimpin institusi kepolisian sangat bagus, apalagi jaringannya yang memadai atau cukup luas. Memang fungsi-fungsi intelijen yang dibutuhkan tipikal seperti Pak Budi Gunawan, bekerja dengan teliti, hati-hati dan cermat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari menilai kinerja Kepala BIN Sutiyoso belum memuaskan karena masih banyak teror yang menghantui Indonesia, terakhir aksi bom di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut dia, kinerja intelijen bisa dikatakan sukses apabila mampu menggagalkan seluruh rencana terorisme. Artinya, kalau masih ada yang kecolongan dengan aksi teror itu perlu meningkatkan kewaspadaan lagi.
"Kalau kejahatan itu tidak terjadi mampu diantisipasi oleh intelijen, itu baru intelijen sukses. Kalau masih terjadi berarti intelijen masih gagal," ujar anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
(maf)