Warga Diimbau Tak Panik Tanggapi Video ISIS Ajak Perang Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diimbau tak perlu panik dengan video sekelompok orang yang mengaku bagian dari ISIS belum lama ini yang menyatakan perang melawan Indonesia dan Malaysia. Masyarakat juga diminta tak perlu berlebihan menanggapi beredarnya video tersebut.
Menurut Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), video semacam itu bukan lah yang pertama kali muncul. "Umat Islam di Indonesia saya kira tidak perlu juga kemudian menjadi panik, tidak perlu kemudian menjadi over acting," ujar HNW di Kediamannya, Jalan Kemang Selatan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2016).
Namun, kata dia, masyarakat juga tak seharusnya menganggap sepele video ISIS tersebut. "Jadi, proporsional saja," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dia mengimbau masyarakat mewaspadai gerakan yang bertentangan dengan Islam. "Bentengi keluarga Anda, bentengi jamaah Anda, bentengi lingkungan Anda dari perilaku-perilaku maupun pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan Alussunnah Waljamaah," katanya.
Sebab, Alussunnah Waljamaah itu mutlak di Indonesia, karena menjadikan Islam yang moderat, Islam yang cinta sesama, Islam yang cinta Tanah Air dan negara. "Kedua, ini adalah tugas negara untuk kemudian menyelesaikan beragam hal yang berakibat kepada ancaman terhadap kedaulatan negara, itu lah tugas negara, apa itu polisi maupun juga TNI," ungkap anggota komisi I DPR.
Sehingga, masyarakat diimbau tak perlu membalas dengan ancaman. "Atau dengan provokasi, tegakkan saja hukum, siapa yang salah ya ditegakkan hukum, tapi kalau enggak salah, jangan difitnah," pungkasnya.
Diketahui, dalam videonya, ISIS kembali menyertakan anak-anak yang tengah menggendong senjata AK-47. Dalam adegan berikutnya, militan tersebut melemparkan paspornya dan diikuti oleh pasukan anak-anak.
Seorang anak laki-laki kemudian melangkah maju dan mengucapkan Bismillah sebelum menyalakan secarik kertas putih terlipat. Ia kemudian membakar tumpukan paspor yang dilemparkan tadi. Video terbaru ISIS ini muncul setelah aksi bom bunuh diri yang meledak di kantor Mapolres Surakarta, Solo, Jawa Tengah.
Menurut Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), video semacam itu bukan lah yang pertama kali muncul. "Umat Islam di Indonesia saya kira tidak perlu juga kemudian menjadi panik, tidak perlu kemudian menjadi over acting," ujar HNW di Kediamannya, Jalan Kemang Selatan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2016).
Namun, kata dia, masyarakat juga tak seharusnya menganggap sepele video ISIS tersebut. "Jadi, proporsional saja," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dia mengimbau masyarakat mewaspadai gerakan yang bertentangan dengan Islam. "Bentengi keluarga Anda, bentengi jamaah Anda, bentengi lingkungan Anda dari perilaku-perilaku maupun pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan Alussunnah Waljamaah," katanya.
Sebab, Alussunnah Waljamaah itu mutlak di Indonesia, karena menjadikan Islam yang moderat, Islam yang cinta sesama, Islam yang cinta Tanah Air dan negara. "Kedua, ini adalah tugas negara untuk kemudian menyelesaikan beragam hal yang berakibat kepada ancaman terhadap kedaulatan negara, itu lah tugas negara, apa itu polisi maupun juga TNI," ungkap anggota komisi I DPR.
Sehingga, masyarakat diimbau tak perlu membalas dengan ancaman. "Atau dengan provokasi, tegakkan saja hukum, siapa yang salah ya ditegakkan hukum, tapi kalau enggak salah, jangan difitnah," pungkasnya.
Diketahui, dalam videonya, ISIS kembali menyertakan anak-anak yang tengah menggendong senjata AK-47. Dalam adegan berikutnya, militan tersebut melemparkan paspornya dan diikuti oleh pasukan anak-anak.
Seorang anak laki-laki kemudian melangkah maju dan mengucapkan Bismillah sebelum menyalakan secarik kertas putih terlipat. Ia kemudian membakar tumpukan paspor yang dilemparkan tadi. Video terbaru ISIS ini muncul setelah aksi bom bunuh diri yang meledak di kantor Mapolres Surakarta, Solo, Jawa Tengah.
(kri)