Malaysia dan Singapura Ancam Gugat Indonesia
A
A
A
PEKANBARU - Setiap tahun Indonesia selalu mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan. Dampaknya, asap tidak hanya menyelimuti sejumlah wilayah di Indonesia, negara tetangga juga terkena imbasnya.
Bahkan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura sudah mengancam akan melakukan upaya hukum jika pada tahun ini Indonesia tidak bisa mengatasi kabut asap.
"Malaysia dan Singapura sudah mengancam kita. Jika tidak bisa menanggulangi kabut asap, mereka akan membawa kita ke peradilan Internasional," ucap Komadan Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi di Posko Penanggulangan Asap Komplek Pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau Jumat (1/7/2016).
Dua negeri jiran itu selalu memprotes terkait kiriman asap dari Indonesia. Padahal sejumlah perusahaan berbendera negara tetangga itu pun terlibat pembakaran hutan dan lahan. (Baca juga: 20 HA Lahan PT Sawita Terbakar, Dua Heli dan Pesawat Dikerahkan)
Untuk tahun 2016, Nurendi mengungkapkan penanganan penanggulangan kebakaran di Riau jauh lebih baik dibanding dengan tahun lalu. "Buktinya begitu ada kebakaran langsung kita atasi dengan cepat," ucap Nurendi yang juga menjabat Komadan Korem 031 Wirabima Pekanbaru.
Salah satu cara meredam kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan langkah pencegahan dan patroli rutin. "Baik TNI, Polri, BPBD, Mangkala Agni dan masyarakat kita tempatkan di daerah yang rawan kebakaran. Mereka selalu melakukan patroli rutin. Sebagian anggota juga terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran jika ingin membuka lahan," tuturnya.
Selain dari pasukan darat, pemadaman juga diperkuat dengan armada udara. Saat ini beberapa helikopter dan pesawat sudah selalu siap untuk melakukan water bombing (bom air) di lokasi kebakaran.
"Intinya kita selalu bekerja keras. Apapun hasilnya akan kita terima walau tidak memuaskan termasuk pencopotan jabatan. Jadi kita tim satgas baik TNI, Polri, pemda, BPBD sudah siap dengan risiko apapun dalam apa yang sudah kita perbuat," ucapnya.
Bahkan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura sudah mengancam akan melakukan upaya hukum jika pada tahun ini Indonesia tidak bisa mengatasi kabut asap.
"Malaysia dan Singapura sudah mengancam kita. Jika tidak bisa menanggulangi kabut asap, mereka akan membawa kita ke peradilan Internasional," ucap Komadan Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi di Posko Penanggulangan Asap Komplek Pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau Jumat (1/7/2016).
Dua negeri jiran itu selalu memprotes terkait kiriman asap dari Indonesia. Padahal sejumlah perusahaan berbendera negara tetangga itu pun terlibat pembakaran hutan dan lahan. (Baca juga: 20 HA Lahan PT Sawita Terbakar, Dua Heli dan Pesawat Dikerahkan)
Untuk tahun 2016, Nurendi mengungkapkan penanganan penanggulangan kebakaran di Riau jauh lebih baik dibanding dengan tahun lalu. "Buktinya begitu ada kebakaran langsung kita atasi dengan cepat," ucap Nurendi yang juga menjabat Komadan Korem 031 Wirabima Pekanbaru.
Salah satu cara meredam kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan langkah pencegahan dan patroli rutin. "Baik TNI, Polri, BPBD, Mangkala Agni dan masyarakat kita tempatkan di daerah yang rawan kebakaran. Mereka selalu melakukan patroli rutin. Sebagian anggota juga terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran jika ingin membuka lahan," tuturnya.
Selain dari pasukan darat, pemadaman juga diperkuat dengan armada udara. Saat ini beberapa helikopter dan pesawat sudah selalu siap untuk melakukan water bombing (bom air) di lokasi kebakaran.
"Intinya kita selalu bekerja keras. Apapun hasilnya akan kita terima walau tidak memuaskan termasuk pencopotan jabatan. Jadi kita tim satgas baik TNI, Polri, pemda, BPBD sudah siap dengan risiko apapun dalam apa yang sudah kita perbuat," ucapnya.
(dam)