Komisi I Nilai Pembentukan Intelijen Pertahanan Belum Mendesak

Kamis, 23 Juni 2016 - 18:52 WIB
Komisi I Nilai Pembentukan...
Komisi I Nilai Pembentukan Intelijen Pertahanan Belum Mendesak
A A A
MANADO - Wacana Pembentukan Badan Intelijen Pertahanan (BIP) bentukan Kementerian Pertahanan (Kemhan) di nilai Komisi I DPR belum mendesak.

"Soal rencana dibentuknya intelijen pertahanan, memang Menteri pertahanan (Menhan) punya ide tapi Wapres Pak Jusuf Kalla juga rasanya kurang berkenan dengan ide itu," ujar Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais saat berkunjung ke Kota Manado, Kamis (23/6/2016).

Menurut dia, kalau pemerintah saja kurang mendukung, DPR tidak akan membahasnya. Bagi DPR semua sesuai dengan undang-undang yang berlaku yaitu Undang-undang Pertahanan Negara dan melalui Badan Intelijen Negara (BIN), selama ini fungsi intelijen yang sudah dijalankan di bawah koordinator BIN.

"Semestinya tidak perlu dibentuk lembaga atau badan baru," kata Rais.

Hanafi menambahkan, berkaitan dengan isu pergantian Kepala BIN di media sosial masih sebatas isu. Dia menilai, kinerja Kepala BIN Sutiyoso saat ini masih baik, seperti menangkap koruptor kakap, berhasil membuat turun kelompok pemberontak di Aceh, dan sementara melakukan pendekatan serta penyelesaian kasus Papua, termasuk kelompok Santoso di Poso.

"Saya pikir beri waktu kepada Kabin untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik," tambah dia.

Diketahui, kunjungan kerja (Kunker) Komisi I DPR di Kota Manado membahas terkait rencana penggabungan TVRI dan RRI. Pertemuan yang dilangsungkan di Aula TVRI Sulut dipimpin Hanafi Rais, selaku ketua tim dan juga Wakil Ketua Komisi I.
(kri)
Berita Terkait
TB Hasanuddin Tegaskan...
TB Hasanuddin Tegaskan BIN Koordinator Intelijen Bukan Kemhan
Informasi Intelijen...
Informasi Intelijen Diminta Cepat, Jokowi: Jangan Sudah Kejadian Baru Dikasih Tahu
India Buka Peluang Ekspor...
India Buka Peluang Ekspor Pertahanan ke Indonesia
Menhan Prabowo: Pertahanan...
Menhan Prabowo: Pertahanan Teritorial Tulang Punggung Indonesia
Fincantieri dan Kemhan...
Fincantieri dan Kemhan RI Teken Kontrak Rp20 Triliun untuk Pasok 2 Kapal PPA ke Indonesia
Memahami Target Kerja...
Memahami Target Kerja Sama Pertahanan Indonesia
Berita Terkini
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
8 menit yang lalu
Sambut Waisak, Kemenag...
Sambut Waisak, Kemenag Gencarkan Gerakan Sosial hingga Ekoteologi
22 menit yang lalu
DPP Partai Perindo Silaturahmi...
DPP Partai Perindo Silaturahmi ke BPSDM, Jajaki Peluang Kerja Sama Perkuat Kapasitas Legislator
1 jam yang lalu
Dari Malioboro ke New...
Dari Malioboro ke New York: Kisah Transformasi Batik Riyanti ke Panggung Dunia
1 jam yang lalu
Janjikan Bantu 11 Perkara,...
Janjikan Bantu 11 Perkara, Hakim Ad Hoc PHI Medan Diberhentikan Tidak Hormat
2 jam yang lalu
UMJ Peringkat 1 Terbaik...
UMJ Peringkat 1 Terbaik se-Banten, Rektor: Semangat Tingkatkan Kebermanfaatan Masyarakat
2 jam yang lalu
Infografis
Intelijen: Ukraina Akan...
Intelijen: Ukraina Akan Lenyap jika Tak Setuju Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved