Soal Teman Ahok, KPK Diingatkan Bukan Abdi Dalem Penguasa
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk bukan untuk mengabdi kepada penguasa. Maka itu, KPK diharapkan konsisten menjaga independensinya dalam mengusut dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi teluk Jakarta ke kelompok relawan Teman Ahok sebesar Rp30 miliar.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, KPK harusnya cepat merespons informasi yang diungkapkan anggota Komisi III DPR Junimart Girsang mengenai adanya dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi ke relawan Teman Ahok itu.
"Karena (KPK) ini bukan abdi dalem Istana atau abdi dalem Ahok secara imparsial," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Politikus Partai Gerindra ini mengingatkan, KPK harusnya bisa menjaga wibawa lembaganya dengan fokus menangani kasus lebih besar. (Baca: Dugaan Aliran Dana ke Teman Ahok, ICW Diminta Hormati KPK)
"Masak KPK ungkap kasus Saipul Jamil gitu ya, ini merugikan KPK sendiri, sementara kasus yang di depan mata, kasus sumber waras ini ada kesan melindungi," ucapnya.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, KPK harusnya cepat merespons informasi yang diungkapkan anggota Komisi III DPR Junimart Girsang mengenai adanya dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi ke relawan Teman Ahok itu.
"Karena (KPK) ini bukan abdi dalem Istana atau abdi dalem Ahok secara imparsial," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Politikus Partai Gerindra ini mengingatkan, KPK harusnya bisa menjaga wibawa lembaganya dengan fokus menangani kasus lebih besar. (Baca: Dugaan Aliran Dana ke Teman Ahok, ICW Diminta Hormati KPK)
"Masak KPK ungkap kasus Saipul Jamil gitu ya, ini merugikan KPK sendiri, sementara kasus yang di depan mata, kasus sumber waras ini ada kesan melindungi," ucapnya.
(kur)