BNN Setop Impor Anjing K-9 Imbas Pemotongan Anggaran
A
A
A
JAKARTA - Lantaran anggarannya dipotong, Badan Narkotika Nasional (BNN) menghentikan pengadaan anjing pelacak K-9 dari luar negeri. Anjing K-9 itu diperlukan untuk membantu dalam pengendusan narkoba.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, selama ini BNN membeli anjing K-9 dari Amsterdam, Belanda, Jerman dan Australia. "Itu rata-rata Rp120-125 juta seekor anjing siap pakai," ujar Buwas dalam rapat kerja Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Menurut dia, jika pihaknya membeli anjing lokal kemudian dilatih menjadi K-9 dapat menghemat anggaran. Seekor anjing lokal yang siap dibentuk menjadi K-9 seharga Rp10 juta.
"Tapi kemampuan pelatihnya belum ada," tutur mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri ini. Sehingga, BNN juga berniat mengirimkan beberapa personelnya ke Belanda dan Australia untuk dilatih sebagai pelatih K-9.
"Harapan kami ke depan dapat merealisasikan efisiensi anggaran," imbuhnya. Lebih lanjut, dia menuturkan, tiap daerah membutuhkan tiga ekor anjing K-9.
Maka, BNN memerlukan sekitar 2.000 ekor anjing K-9 untuk keperluan seluruh Indonesia. "Hal ini sangat sulit, sebab kemarin kita bentuk 50 K-9 itu perlu waktu empat bulan, sulit mendapatkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Buwas menambahkan, anggaran BNN tahun 2016 mengalami perubahan sebagaimana surat menteri keuangan mengenai penghematan/ pemotongan APBNP 2016.
Pagu awal anggaran BNN tahun 2016 sebesar Rp1,3 triliun. Lalu, tambahan kebutuhan mendesak sebesar Rp741 miliar. Reward yang diperoleh sebesar Rp90 miliar. Adapun penghematan sebesar Rp65 miliar. Sehingga, pagu anggaran perubahan BNN sebesar Rp2,1 triliun.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, selama ini BNN membeli anjing K-9 dari Amsterdam, Belanda, Jerman dan Australia. "Itu rata-rata Rp120-125 juta seekor anjing siap pakai," ujar Buwas dalam rapat kerja Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Menurut dia, jika pihaknya membeli anjing lokal kemudian dilatih menjadi K-9 dapat menghemat anggaran. Seekor anjing lokal yang siap dibentuk menjadi K-9 seharga Rp10 juta.
"Tapi kemampuan pelatihnya belum ada," tutur mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri ini. Sehingga, BNN juga berniat mengirimkan beberapa personelnya ke Belanda dan Australia untuk dilatih sebagai pelatih K-9.
"Harapan kami ke depan dapat merealisasikan efisiensi anggaran," imbuhnya. Lebih lanjut, dia menuturkan, tiap daerah membutuhkan tiga ekor anjing K-9.
Maka, BNN memerlukan sekitar 2.000 ekor anjing K-9 untuk keperluan seluruh Indonesia. "Hal ini sangat sulit, sebab kemarin kita bentuk 50 K-9 itu perlu waktu empat bulan, sulit mendapatkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Buwas menambahkan, anggaran BNN tahun 2016 mengalami perubahan sebagaimana surat menteri keuangan mengenai penghematan/ pemotongan APBNP 2016.
Pagu awal anggaran BNN tahun 2016 sebesar Rp1,3 triliun. Lalu, tambahan kebutuhan mendesak sebesar Rp741 miliar. Reward yang diperoleh sebesar Rp90 miliar. Adapun penghematan sebesar Rp65 miliar. Sehingga, pagu anggaran perubahan BNN sebesar Rp2,1 triliun.
(kri)