Dicecar 10 Pertanyaan, Bestari Barus Bantah Terima Rp5 M
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus telah selesai memberikan keterangan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hari ini, Bestari ditanyai soal pertemuan yang dilakukan sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta dengan perusahaan pelaku reklamasi Teluk Jakarta.
Bestari yang diperiksa sejak pukul 10.00 WIB tadi pagi mengaku tidak mengetahui dan tidak ikut hadir dalam pertemuan tersebut. "Saya enggak ada ikut pertemuan. Ditanya apakah pernah ikut, saya bilang enggak," ujar Bestari saat keluar dari Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016).
Dalam kesempatan itu, Bestari mengaku diberi 10 pertanyaan oleh penyidik. Selain dikonfirmasi terkait pertemuan antara anggota DPRD DKI Jakarta dengan pihak pengembang, dirinya juga ditanyai soal aliran uang suap dari para pengembang. Bestari pun membantah adanya aliran tersebut.
"Enggak ada itu. Enggak ada. Uang apa itu? Kalau nerima Rp5 miliar, sedap sekali lah itu. Siapa yang jaman sekarang mau ngasih duit Rp5 miliar," ucap ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI itu berkelit.
Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, pemeriksaan terhadap Bestari Barus dan tiga anggota DPRD DKI Jakarta dilakukan untuk melengkapi berkas perkara M Sanusi.
"Kasus ini masih dikembangkan, dan sudah ada yang masuk tahap kedua. Arahnya, bukti pemeriksaan hari ini untuk MSN," kata Yuyuk.
Bestari yang diperiksa sejak pukul 10.00 WIB tadi pagi mengaku tidak mengetahui dan tidak ikut hadir dalam pertemuan tersebut. "Saya enggak ada ikut pertemuan. Ditanya apakah pernah ikut, saya bilang enggak," ujar Bestari saat keluar dari Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016).
Dalam kesempatan itu, Bestari mengaku diberi 10 pertanyaan oleh penyidik. Selain dikonfirmasi terkait pertemuan antara anggota DPRD DKI Jakarta dengan pihak pengembang, dirinya juga ditanyai soal aliran uang suap dari para pengembang. Bestari pun membantah adanya aliran tersebut.
"Enggak ada itu. Enggak ada. Uang apa itu? Kalau nerima Rp5 miliar, sedap sekali lah itu. Siapa yang jaman sekarang mau ngasih duit Rp5 miliar," ucap ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI itu berkelit.
Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, pemeriksaan terhadap Bestari Barus dan tiga anggota DPRD DKI Jakarta dilakukan untuk melengkapi berkas perkara M Sanusi.
"Kasus ini masih dikembangkan, dan sudah ada yang masuk tahap kedua. Arahnya, bukti pemeriksaan hari ini untuk MSN," kata Yuyuk.
(kri)