Kembali Rusuh, Fadli Zon Nilai Pemerintah Gagal Kelola Lapas
A
A
A
JAKARTA - Terjadinya kerusuhan narapidana di Lapas Klas 2A Gorontalo pada Selasa 31 Mei 2016 malam, dianggap kegagalan pemerintah.
Terkait hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dia menyebut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) gagal dalam menata Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah gagal. Dalam hal ini adalah Kementerian Menkumham gagal untuk melakukan penataan di lapas-lapas," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Juni 2016.
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, masalah yang terjadi di lapas bukan merupakan kejadian baru. Menurut Fadli, masalah yang ada di lapas telah ada sejak lama.
"Persoalan Lapas ini bukan persoalan baru, ini sudah sejak lama. Seharusnya mereka (pemerintah) bisa mengantisipasi dalam berbagai terobosan. Tetapi saya kira sampai kenyataanya sama saja dengan yang lalu-lalu, tidak ada penataan sehingga terjadi kerusuhan," tandasnya.
Fadli menilai, permasalahan yang terjadi di lapas selama ini memiliki banyak faktor. "Ini pasti pemicunya bisa macam-macam, pemicunya bisa kelebihan (kapasitas) dan sebagainya, seharusnya jalan keluarnya sudah dibuat," tambahnya.
Terkait hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dia menyebut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) gagal dalam menata Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah gagal. Dalam hal ini adalah Kementerian Menkumham gagal untuk melakukan penataan di lapas-lapas," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Juni 2016.
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, masalah yang terjadi di lapas bukan merupakan kejadian baru. Menurut Fadli, masalah yang ada di lapas telah ada sejak lama.
"Persoalan Lapas ini bukan persoalan baru, ini sudah sejak lama. Seharusnya mereka (pemerintah) bisa mengantisipasi dalam berbagai terobosan. Tetapi saya kira sampai kenyataanya sama saja dengan yang lalu-lalu, tidak ada penataan sehingga terjadi kerusuhan," tandasnya.
Fadli menilai, permasalahan yang terjadi di lapas selama ini memiliki banyak faktor. "Ini pasti pemicunya bisa macam-macam, pemicunya bisa kelebihan (kapasitas) dan sebagainya, seharusnya jalan keluarnya sudah dibuat," tambahnya.
(maf)