Bahayakan Kesatuan Bangsa, GP Ansor Tolak Gerakan Radikal

Kamis, 02 Juni 2016 - 01:14 WIB
Bahayakan Kesatuan Bangsa,...
Bahayakan Kesatuan Bangsa, GP Ansor Tolak Gerakan Radikal
A A A
JAKARTA - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menolak keras gerakan radikal menyebar luas di Indonesia. Pasalnya, gerakan radikal itu bisa menghancurkan kesatuan bangsa.

"Ini sebagai peringatan gerakan-gerakan radikal. Kami tolak keras gerakan radikal," kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulisnya, Rabu 2 Juni 2016.

Ansor, kata Yaqut, menolak segala bentuk gerakan yang menganggap orang lain atau kelompok lain yang berbeda dengan mereka sebagai orang-orang kafir. Ansor mensinyalir adanya agenda besar dari para kelompok radikal berupa perubahan NKRI menjadi negara sekuler.

Potensi berkembangnya gerakan radikal yang membahayakan setidaknya sudah dapat dideteksi dari serangkaian peristiwa besar yang terjadi di Indonesia. Dia menyebutkan, di antaranya bom Bali hingga bom Thamrin.

Yaqut menyebut, pemerintah harus segera mengantisipasi organisasi yang mencurigakan. Karena, bukan tidak mungkin organisasi itu sebagai gerakan radikal yang membahayakan. "Harus sejak dini diantisipasi," ujarnya.

Menurut Yaqut, munculnya gerakan radikal di antaranya disebabkan pengabaian terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan. Mereka kemudian seolah dimanfaatkan kelompok radikal yang 'merawatnya' untuk selanjutnya direkrut sebagai anggota.

Selain itu, dia juga menuding lemahnya pendidikan keagamaan yang diterima masyarakat. Dia mengingatkan, tak ada suatu kelompok yang boleh merasa lebih baik dibanding orang atau kelompok lain.

"Kader Ansor harus lebih merekatkan diri dengan masyarakat, beri edukasi mengenai agama yang baik, yang tak menjelekkan kelompok lain," tuturnya. (Baca: Polemik Pesantren Radikal Tak Perlu Terjadi)

Pihaknya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat melawan gerakan radikal agar tak berkembang dan memusnahkan NKRI. Sementara itu, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra, dalam kesempatan itu mengklaim, tak ada kelompok komunis di Kabupaten Cirebon.

"Kelompok radikal mungkin ada, tapi kami lakukan pencegahan melalui deteksi dini agar tak meresahkan dan sampai menghancurkan eksistensi NKRI," katanya.
(mhd)
Berita Terkait
Mahasiswa Gelar Aksi...
Mahasiswa Gelar Aksi Solidaritas Mengecam Terorisme
Konflik Berpotensi Jadi...
Konflik Berpotensi Jadi Pemicu Aksi Terorisme
Resmi Ditahan, Munarman...
Resmi Ditahan, Munarman Kini Boleh Dikunjungi Kuasa Hukum
Bos MI5: 31 Rencana...
Bos MI5: 31 Rencana Teror Tahap Akhir Digagalkan dalam 4 Tahun di Inggris
Cegah Terorisme, Masyarakat...
Cegah Terorisme, Masyarakat Harus Peka Lingkungan Sekitar
Moeldoko Minta Jangan...
Moeldoko Minta Jangan Pernah Lupakan Aksi Terorisme
Berita Terkini
Alexander Marwata Buka...
Alexander Marwata Buka Suara Soal Pimpinan KPK Tak Tetapkan Hasto Tersangka
7 menit yang lalu
Profil Komjen I Ketut...
Profil Komjen I Ketut Suardana, Jenderal Lulusan Akpol 1990 yang Jadi Irjen Kementerian P2MI
25 menit yang lalu
Arwani Thomafi Instruksikan...
Arwani Thomafi Instruksikan Anggota DPRD dari PPP Dukung MBG
30 menit yang lalu
Prajurit TNI Dikerahkan...
Prajurit TNI Dikerahkan Jaga Kejaksaan, Komisi III DPR: Sebaiknya Dikaji Kembali
58 menit yang lalu
Efektivitas Stimulus...
Efektivitas Stimulus Ekonomi
1 jam yang lalu
Jokowi Kunjungi Rumah...
Jokowi Kunjungi Rumah Kasmudjo Dosen Pembimbing di UGM, Terkait Kasus Ijazah?
2 jam yang lalu
Infografis
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved