Sekjen PAN di Sela-sela Rakernas Singgung Soal Reshuffle Kabinet
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Silaturahmi Nasional (Silatnas). Sejumlah isu akan dibahas dalam Rakernas ini, salah satunya terkait persiapan PAN menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017.
Rakernas juga membahas sejumlah isu sentral lainnya, terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial. Isu-isu aktual seperti darurat narkoba, pornografi, kejahatan seksual hingga peraturan tentang peredaran minuman keras juga menjadi agenda pembahasan di Rakernas tersebut.
"Itu adalah topik aktual dan ajang penyamaan persepsi di tingkatan eksekutif kita. Gubernur, bupati dan wali kota, bersama legislatif kita," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Edy Suparno di arena Rakernas II, JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).
Sementara itu mengenai agenda reshuffle kabinet jilid II setelah Partai Golkar menyatakan dukungannya kepada Pemerintahan Jokowi-JK melalui forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), partainya tidak merasa terancam tidak kebagian jatah kursi menteri. (Baca: Zulkifli Klaim Punya Banyak Kader Hebat Siap Jadi Menteri)
Alasannya, PAN bergabung dengan Pemerintahan Jokowi-JK tanpa syarat tertentu. "Itu sifatnya pengabdian karena kita sudah menyatakan bergabung tanpa syarat," ucapnya.
Rakernas juga membahas sejumlah isu sentral lainnya, terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial. Isu-isu aktual seperti darurat narkoba, pornografi, kejahatan seksual hingga peraturan tentang peredaran minuman keras juga menjadi agenda pembahasan di Rakernas tersebut.
"Itu adalah topik aktual dan ajang penyamaan persepsi di tingkatan eksekutif kita. Gubernur, bupati dan wali kota, bersama legislatif kita," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Edy Suparno di arena Rakernas II, JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).
Sementara itu mengenai agenda reshuffle kabinet jilid II setelah Partai Golkar menyatakan dukungannya kepada Pemerintahan Jokowi-JK melalui forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), partainya tidak merasa terancam tidak kebagian jatah kursi menteri. (Baca: Zulkifli Klaim Punya Banyak Kader Hebat Siap Jadi Menteri)
Alasannya, PAN bergabung dengan Pemerintahan Jokowi-JK tanpa syarat tertentu. "Itu sifatnya pengabdian karena kita sudah menyatakan bergabung tanpa syarat," ucapnya.
(kur)