Setya Novanto Terpilih Ketum Golkar Kemenangan Pemerintah
A
A
A
JAKARTA - Pihak Istana lebih nyaman Partai Golkar dipimpin Setya Novanto ketimbang delapan calon ketua umum (ketum) yang ada. Maka itu, terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Muanslub) dianggap sebagai kemenangan pemerintah.
Pengamat politik Said Salahudin mengungkapkan, indikasi Istana lebih menginginkan Setya Novanto yang terpilih dalam Munsalub Partai Golkar terlihat dari pesan yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan.
Sebelum agenda pemilihan ketua umum dilakukan, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak nyaman jika Ketua Umum Partai Golkar merangkap jabatan di lembaga negara. (Baca: Luhut Bertemu Beberapa Calon Ketua Umum Golkar)
"Jadi, ketika Presiden melalui Luhut bicara soal rangkap jabatan, pesan itu sebetulnya tidak lain ditujukan kepada Ade Komarudin yang saat ini duduk sebagai Ketua DPR," ujar Said kepada Sindonews‎, Selasa (17/5/2016).
Dalam pemilihan putaran pertama, Setya Novanto dan Ade Komarudin berhasil menyingkirkan enam calon lainnya. Sebelum memasuki putaran kedua, Ade Komarudin memutuskan tidak melanjutkan pemilihan dan mengakui kemenangan Setya Novanto.
Pengamat politik Said Salahudin mengungkapkan, indikasi Istana lebih menginginkan Setya Novanto yang terpilih dalam Munsalub Partai Golkar terlihat dari pesan yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan.
Sebelum agenda pemilihan ketua umum dilakukan, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak nyaman jika Ketua Umum Partai Golkar merangkap jabatan di lembaga negara. (Baca: Luhut Bertemu Beberapa Calon Ketua Umum Golkar)
"Jadi, ketika Presiden melalui Luhut bicara soal rangkap jabatan, pesan itu sebetulnya tidak lain ditujukan kepada Ade Komarudin yang saat ini duduk sebagai Ketua DPR," ujar Said kepada Sindonews‎, Selasa (17/5/2016).
Dalam pemilihan putaran pertama, Setya Novanto dan Ade Komarudin berhasil menyingkirkan enam calon lainnya. Sebelum memasuki putaran kedua, Ade Komarudin memutuskan tidak melanjutkan pemilihan dan mengakui kemenangan Setya Novanto.
(kur)