Akbar Yakin Tak Ada Skenario Aklamasi di Munaslub Golkar
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung meyakini, bahwa skenario aklamasi pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar nantinya tak terjadi. Munaslub partai berlambang pohon beringin itu diyakini mengagendakan pemilihan ketua umum baru.
Sebab, dia mengatakan, Aburizal Bakrie (Ical) maupun Agung Laksono sudah menyatakan tidak akan maju mencalonkan diri pada Munaslub itu. Terlebih, Munaslub nanti merupakan kesepakatan rekonsiliasi antara Ical dengan Agung.
"Saya pikir, kecil kemungkinan itu (skenario aklamasi), tidak mungkin terjadi," kata Akbar Tanjung di Kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 5 Mei 2016 malam.
Pernyataan Ical dan Agung yang tak akan maju serta pelaksanaan Munaslub sebagai kesepakatan bersama harus menjadi catatan penting semua pihak di internal Partai Golkar.
Walaupun, skenario aklamasi di Munaslub nanti dianggapnya bisa saja terjadi, dengan alasan bahwa kepengurusan Munas Bali hasil rekonsiliasi sebagai kepengurusan yang resmi. Namun, kata dia, dalam rekonsiliasi disepakati bahwa tujuan Munaslub itu dalam rangka perubahan kepemimpinan partai ataupun organisasi.
"Dengan kata lain, kepemimpinan yang lama sudah selesai. Itu lah pengertiannya, pemahamannya, dan itu lah pembicaraan-pembicaraan yang selama ini demikian," imbuhnya.
Sebab, dia mengatakan, Aburizal Bakrie (Ical) maupun Agung Laksono sudah menyatakan tidak akan maju mencalonkan diri pada Munaslub itu. Terlebih, Munaslub nanti merupakan kesepakatan rekonsiliasi antara Ical dengan Agung.
"Saya pikir, kecil kemungkinan itu (skenario aklamasi), tidak mungkin terjadi," kata Akbar Tanjung di Kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 5 Mei 2016 malam.
Pernyataan Ical dan Agung yang tak akan maju serta pelaksanaan Munaslub sebagai kesepakatan bersama harus menjadi catatan penting semua pihak di internal Partai Golkar.
Walaupun, skenario aklamasi di Munaslub nanti dianggapnya bisa saja terjadi, dengan alasan bahwa kepengurusan Munas Bali hasil rekonsiliasi sebagai kepengurusan yang resmi. Namun, kata dia, dalam rekonsiliasi disepakati bahwa tujuan Munaslub itu dalam rangka perubahan kepemimpinan partai ataupun organisasi.
"Dengan kata lain, kepemimpinan yang lama sudah selesai. Itu lah pengertiannya, pemahamannya, dan itu lah pembicaraan-pembicaraan yang selama ini demikian," imbuhnya.
(mhd)