Promosi Pariwisata, Kemenpar Gandeng Qatar Airways dan Al Jazeera
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan bekerja sama dengan Qatar Airways dan stasiun televisi Al Jazeera demi menarik wisatawan Qatar dan ekpatriat asing di Qatar untuk berkunjung ke Indonesia.
Pemerintah juga berencana mempromosikan kuliner Indonesia dengan memperbanyak restoran dan toko Indonesia di Qatar.
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Duta Besar RI untuk Qatar Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi yang didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Qatar, Rabu 4 Mei 2016.
Dalam siaran pers yang diterima Sindonews, pertemuan tersebut digelar dalam rangka promosi pariwisata guna persiapan perayaan peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar. Selain itu juga sebagai tindak lanjut dari Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Qatar pada pertengahan September 2015.
Dalam upaya mempromosikan Indonesia, Kemenpar juga memberikan bahan promosi pariwisata berupa buku, brosur, dan peralatan promosi lainnya kepada KBRI.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi upaya KBRI Doha dalam mempromosikan pariwisata di Qatar melalui berbagai kegiatan diplomasi budaya, khususnya promosi Wonderful Indonesia pada saat peringatan Hari Kartini 21 April lalu.
Dalam pertemuan itu, Dubes Sidehabi menjelaskan kebijakan arah kebijakan Qatar yang memfokuskan pada potensi ekonomi dan pariwisata negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Menurut dia, tidak hanya Indonesia, negara-negara di ASEAN lainnya saat ini gencar melakukan promosi pariwisata dengan menonjolkan karakter wisata masing-masing negara.
Dia menjelaskan dari 2,56 juta penduduk Qatar, penduduk asli negara itu hanya sekitar 17%. Sisanya merupakan ekspatriat asing yang memiliki daya beli tinggi dan kerap melakukan kunjungan wisata ke manca negara.
Potensi pariwisata Indonesia ternyata juga menjadi incaran Qatar Airways. Dalam pertemuan itu diungkapkan Kepala Civil Aviation Authority (CAA) Qatar, Abdullah Nasser Turki Al Subaey berkunjung ke Indonesia pada awal Mei 2016 untuk meminta tambahan jalur penerbangan Qatar Airways ke Medan, Batam dan Manado guna meningkatkan kunjungan pariwisata ke Indonesia.
Saat ini frekuensi penerbangan Qatar Airways hanya ke Jakarta sebanyak 21 penerbangan dalam satu minggu, Denpasar sebanyak 14 penerbangan. Sedangkan rencana penerbangan ke Surabaya sebanyak tujuh kali seminggu masih dalam proses untuk direalisasikan.
Dubes Sidehabi menyambut baik rencana kerja sama yang dilakukan Kemenpar. Menurut dia, Indonesia harus menangkap peluang tersebut sebelum tertinggal oleh negara tetangga.
Pemerintah juga berencana mempromosikan kuliner Indonesia dengan memperbanyak restoran dan toko Indonesia di Qatar.
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Duta Besar RI untuk Qatar Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi yang didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Qatar, Rabu 4 Mei 2016.
Dalam siaran pers yang diterima Sindonews, pertemuan tersebut digelar dalam rangka promosi pariwisata guna persiapan perayaan peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar. Selain itu juga sebagai tindak lanjut dari Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Qatar pada pertengahan September 2015.
Dalam upaya mempromosikan Indonesia, Kemenpar juga memberikan bahan promosi pariwisata berupa buku, brosur, dan peralatan promosi lainnya kepada KBRI.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi upaya KBRI Doha dalam mempromosikan pariwisata di Qatar melalui berbagai kegiatan diplomasi budaya, khususnya promosi Wonderful Indonesia pada saat peringatan Hari Kartini 21 April lalu.
Dalam pertemuan itu, Dubes Sidehabi menjelaskan kebijakan arah kebijakan Qatar yang memfokuskan pada potensi ekonomi dan pariwisata negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Menurut dia, tidak hanya Indonesia, negara-negara di ASEAN lainnya saat ini gencar melakukan promosi pariwisata dengan menonjolkan karakter wisata masing-masing negara.
Dia menjelaskan dari 2,56 juta penduduk Qatar, penduduk asli negara itu hanya sekitar 17%. Sisanya merupakan ekspatriat asing yang memiliki daya beli tinggi dan kerap melakukan kunjungan wisata ke manca negara.
Potensi pariwisata Indonesia ternyata juga menjadi incaran Qatar Airways. Dalam pertemuan itu diungkapkan Kepala Civil Aviation Authority (CAA) Qatar, Abdullah Nasser Turki Al Subaey berkunjung ke Indonesia pada awal Mei 2016 untuk meminta tambahan jalur penerbangan Qatar Airways ke Medan, Batam dan Manado guna meningkatkan kunjungan pariwisata ke Indonesia.
Saat ini frekuensi penerbangan Qatar Airways hanya ke Jakarta sebanyak 21 penerbangan dalam satu minggu, Denpasar sebanyak 14 penerbangan. Sedangkan rencana penerbangan ke Surabaya sebanyak tujuh kali seminggu masih dalam proses untuk direalisasikan.
Dubes Sidehabi menyambut baik rencana kerja sama yang dilakukan Kemenpar. Menurut dia, Indonesia harus menangkap peluang tersebut sebelum tertinggal oleh negara tetangga.
(dam)