Jelang Dilantik, Pengurus Ansor Mendadak Dites Urine
A
A
A
JAKARTA - Arena Rapat Kerja (Raker) Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang berlangsung di The Media Hotel, Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Sabtu (23/4/2016) geger. Para peserta raker yang merupakan pengurus baru pimpinan pusat dan sejumlah pengurus wilayah se - Indonesia kaget karena tiba-tiba diwajibkan menjalani tes urine.
Kedatangan dua petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di depan ruang raker memang tanpa sepengetahuan mereka. Di dalam manual acara, panitia juga tidak menjadwalkan tes urine ini.
Mendapat kewajiban tes untuk mengetahui bebas tidaknya penggunaan narkoba ini, para pengurus Ansor pun tak menolak. Mereka silih berganti mengambil botol plastik kecil untuk sampel urine.
"Saya kaget, tapi tidak masalah harus cek urine, karena untuk kebaikan kita," ujar Ruchman Basori, salah satu kader Ansor.
M Aziz Hakim, kader Ansor asal Tulungagung juga mendukung sepenuhnya tes urine ini. Cara ini justru makin meneguhkan bahwa kader Ansor harus sehat dan bebas dari obat-obatan terlarang.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PP Ansor Lukman Hakim mengatakan, tes urine ini sudah selayaknya dilakukan karena kader Ansor juga harus menjadi teladan di tengah masyarakat. Ansor sangat tegas menolak penggunaan narkoba karena sangat merusak mental bangsa.
"Kami memang tidak memberitahukan sebelumnya tes ini, tapi kami optimistis kader akan bersih dari penggunaan narkoba," ujarnya
Tes urine bagi pengurus Ansor ini sebelumnya juga pernah dilontarkan oleh Ketua Umum GP Ansor Yauqut Qaumas. Gus Tutut-panggilan akrab Yaqut Qaumas- menilai, untuk menciptakan kader-kader muda Nahdliyin yang bersih narkoba, para pengurus harus memberi contoh yang baik.
Dia pun ingin tes ini akan terus dilakukan di berbagai daerah agar Indonesia semakin bebas dari narkoba. Pelantikan pengurus baru PP GP Ansor akan digelar Minggu (24/4/2016) di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Kedatangan dua petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di depan ruang raker memang tanpa sepengetahuan mereka. Di dalam manual acara, panitia juga tidak menjadwalkan tes urine ini.
Mendapat kewajiban tes untuk mengetahui bebas tidaknya penggunaan narkoba ini, para pengurus Ansor pun tak menolak. Mereka silih berganti mengambil botol plastik kecil untuk sampel urine.
"Saya kaget, tapi tidak masalah harus cek urine, karena untuk kebaikan kita," ujar Ruchman Basori, salah satu kader Ansor.
M Aziz Hakim, kader Ansor asal Tulungagung juga mendukung sepenuhnya tes urine ini. Cara ini justru makin meneguhkan bahwa kader Ansor harus sehat dan bebas dari obat-obatan terlarang.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PP Ansor Lukman Hakim mengatakan, tes urine ini sudah selayaknya dilakukan karena kader Ansor juga harus menjadi teladan di tengah masyarakat. Ansor sangat tegas menolak penggunaan narkoba karena sangat merusak mental bangsa.
"Kami memang tidak memberitahukan sebelumnya tes ini, tapi kami optimistis kader akan bersih dari penggunaan narkoba," ujarnya
Tes urine bagi pengurus Ansor ini sebelumnya juga pernah dilontarkan oleh Ketua Umum GP Ansor Yauqut Qaumas. Gus Tutut-panggilan akrab Yaqut Qaumas- menilai, untuk menciptakan kader-kader muda Nahdliyin yang bersih narkoba, para pengurus harus memberi contoh yang baik.
Dia pun ingin tes ini akan terus dilakukan di berbagai daerah agar Indonesia semakin bebas dari narkoba. Pelantikan pengurus baru PP GP Ansor akan digelar Minggu (24/4/2016) di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
(ysw)