Menlu: Pemerintah dan Keluarga 10 WNI Aktif Bangun Komunikasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku koordinasi lintas sektoral antar lembaga pemerintahan intensif dilakukan guna membebaskan 10 WNI yang masih disandera kelompok milisi Abu Sayyaf.
Koordinasi itu juga intensif dilakukan dengan pemerintah Filipina. "Prinsip utama keselamatan sandera adalah semangat utama untuk prioritas Indonesia," ujar Retno saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Selain koordinasi dengan lintas sektoral dan pemerintah Filipina, pemerintah juga mengaku membangun komunikasi dengan keluarga korban penyanderaan.
"Sebagaimana yang kami sampaikan, Kamis lalu, komunikasi kami dengan keluarga ABK terus dilakukan," ungkapnya.
Retno menambahkan, komunikasi selain dilakukan pemerintah, juga dilakukan pihak perusahaan tempat di mana 10 WNI tersebut bekerja. Untuk mengintensifkan komunikasi dengan keluarga, pihaknya telah mengutus dua penghubung atau Liason Officer (LO).
"Pada Rabu minggu lalu dan Senin kemarin sudah melakukan komunikasi secara aktif. Pihak keluarga menghubungi dua LO kita," pungkasnya.
Koordinasi itu juga intensif dilakukan dengan pemerintah Filipina. "Prinsip utama keselamatan sandera adalah semangat utama untuk prioritas Indonesia," ujar Retno saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Selain koordinasi dengan lintas sektoral dan pemerintah Filipina, pemerintah juga mengaku membangun komunikasi dengan keluarga korban penyanderaan.
"Sebagaimana yang kami sampaikan, Kamis lalu, komunikasi kami dengan keluarga ABK terus dilakukan," ungkapnya.
Retno menambahkan, komunikasi selain dilakukan pemerintah, juga dilakukan pihak perusahaan tempat di mana 10 WNI tersebut bekerja. Untuk mengintensifkan komunikasi dengan keluarga, pihaknya telah mengutus dua penghubung atau Liason Officer (LO).
"Pada Rabu minggu lalu dan Senin kemarin sudah melakukan komunikasi secara aktif. Pihak keluarga menghubungi dua LO kita," pungkasnya.
(kri)