Jadi Tersangka, Karir Politik Sanusi Tamat
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarok menilai karir politik Mohamad Sanusi sudah habis begitu KPK menetapkannya sebagai tersangka.
"Dengan jadi tersangka dan apalagi nanti terbukti, karir politiknya sudah habis," ujar Zaki kepada Sindonews melalui pesan singkat, Senin (4/4/2016).
Zaki menjelaskan tak hanya karir politik, bahkan Sanusi secara otomatis akan tercoreng dari bursa pencalonan Gubernur DKI. "Otomatis Beliau (Sanusi) terlikuidasi dari bursa calon," tukasnya.
Sanusi diketahui menjadi anggota DPRD DKI periode 2009-2014 dan 2014-2019. Di beberapa kesempatan, Sanusi memang lantang bersuara terkait program eksekutif yang menuai kontroversi.
Salah satunya yaitu pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras yang diduga ada korupsi. Tak hanya itu, Sanusi juga sempat melakukan sidak dengan anggota komisi lainnya ke beberapa Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang diduga masih ada calo disana.
Sanusi pada Januari 2016 memutuskan untuk masuk ke dalam penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta yang dibuka oleh Partai Gerindra. Sanusi bersaing dengan tujuh bakal calon lainnya.
"Dengan jadi tersangka dan apalagi nanti terbukti, karir politiknya sudah habis," ujar Zaki kepada Sindonews melalui pesan singkat, Senin (4/4/2016).
Zaki menjelaskan tak hanya karir politik, bahkan Sanusi secara otomatis akan tercoreng dari bursa pencalonan Gubernur DKI. "Otomatis Beliau (Sanusi) terlikuidasi dari bursa calon," tukasnya.
Sanusi diketahui menjadi anggota DPRD DKI periode 2009-2014 dan 2014-2019. Di beberapa kesempatan, Sanusi memang lantang bersuara terkait program eksekutif yang menuai kontroversi.
Salah satunya yaitu pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras yang diduga ada korupsi. Tak hanya itu, Sanusi juga sempat melakukan sidak dengan anggota komisi lainnya ke beberapa Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang diduga masih ada calo disana.
Sanusi pada Januari 2016 memutuskan untuk masuk ke dalam penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta yang dibuka oleh Partai Gerindra. Sanusi bersaing dengan tujuh bakal calon lainnya.
(ysw)