Ditangkap Tangan KPK, Rumah Sanusi Dijaga Ketat
A
A
A
JAKARTA - Penangkapan Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat penjagaan Komplek Permata Regency di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat menjadi ketat.
Maklum saja, pasca penangkapan yang terjadi kemarin, Kamis 31 Maret 2016 lalu, rumah tiga lantai, milik Sanusi yang berlokasi di blok C58, menjadi ketat. Sejumlah petugas keamanan tampak berjaga di sekitaran rumah, termasuk akses masuk kawasan perumahan.
Pantauan SINDO di lokasi, sedikitnya ada tujuh orang petugas tampak berjaga di depan dua pintu pagar komplek. Dua buah pagar pun tertutup rapat, bersama dengan beberapa pintu lainnya yang merupakan akses masuk sekitar komplek.
Para petugas keamanan di sana, tampak disibukkan dengan buka tutup pintu gerbang. Sembari menanyakan pengunjung, apa alasan pengunjung masuk k edalam komplek itu. Akibatnya pengunjung pun tak bisa sembarangan masuk.
"Kemarin kita masih bisa masuk bang, sekarang udah enggak bisa," tutur Kosim (39), penjual siomay keliling di kawasan itu, Jumat (3/4/2016)
Sekalipun SINDO berhasil masuk ke dalam komplek bersama dengan wartawan lainnya, namun penjagaan di dalam tak kalah hebat. Sejumlah petugas keamanan tampak hilir mudik di sekitar lokasi, termasuk rumah tiga lantai milik Sanusi yang tampak begitu sepi.
Begitu ada awak media mencoba mendokumentasikan kawasan itu, para penjaga tampak menghalau para awak media. Bahkan beberapa di antara bahkan sampai ada yang berani mengusir wartawan.
Seorang tetangga Sanusi, Oji (33) mengaku tidak menahu dengan adanya sistem penjagaan demikian. Namun dirinya mengakui, komplek rumah menjadi ketat dari biasanya.
"Kita tahu sanusi ditangkap tadi pagi di media, kita kaget, dan enggak nyangka," tutur pria berkaos putih itu.
Baik Oji, maupun warga lainnya, enggan berkomentar banyak terkait kasus yang menjerat Sanusi. "Ia orangnya baik, sosialisasi baik juga. Kita semua tau dia kan dewan," jelasnya.
Sikap bungkam justru ditunjukkan oleh sejumlah petugas security, mereka memilih diam dan bersikap tidak komentar begitu wartawan membrondongnya dengan pertanyaan.
"Saya aja baru tahu dari kalian-kalian," jawab pria bernama Angga, seorang security di kawasan itu.
Rumah Sanusi tampak terlihat sepi, tak ada satupun orang terlihat di rumah berlantai itu. Hanya sebuah mobil Mazda CX7 nopol B 818 MET terlihat terparkir di teras rumah.
Maklum saja, pasca penangkapan yang terjadi kemarin, Kamis 31 Maret 2016 lalu, rumah tiga lantai, milik Sanusi yang berlokasi di blok C58, menjadi ketat. Sejumlah petugas keamanan tampak berjaga di sekitaran rumah, termasuk akses masuk kawasan perumahan.
Pantauan SINDO di lokasi, sedikitnya ada tujuh orang petugas tampak berjaga di depan dua pintu pagar komplek. Dua buah pagar pun tertutup rapat, bersama dengan beberapa pintu lainnya yang merupakan akses masuk sekitar komplek.
Para petugas keamanan di sana, tampak disibukkan dengan buka tutup pintu gerbang. Sembari menanyakan pengunjung, apa alasan pengunjung masuk k edalam komplek itu. Akibatnya pengunjung pun tak bisa sembarangan masuk.
"Kemarin kita masih bisa masuk bang, sekarang udah enggak bisa," tutur Kosim (39), penjual siomay keliling di kawasan itu, Jumat (3/4/2016)
Sekalipun SINDO berhasil masuk ke dalam komplek bersama dengan wartawan lainnya, namun penjagaan di dalam tak kalah hebat. Sejumlah petugas keamanan tampak hilir mudik di sekitar lokasi, termasuk rumah tiga lantai milik Sanusi yang tampak begitu sepi.
Begitu ada awak media mencoba mendokumentasikan kawasan itu, para penjaga tampak menghalau para awak media. Bahkan beberapa di antara bahkan sampai ada yang berani mengusir wartawan.
Seorang tetangga Sanusi, Oji (33) mengaku tidak menahu dengan adanya sistem penjagaan demikian. Namun dirinya mengakui, komplek rumah menjadi ketat dari biasanya.
"Kita tahu sanusi ditangkap tadi pagi di media, kita kaget, dan enggak nyangka," tutur pria berkaos putih itu.
Baik Oji, maupun warga lainnya, enggan berkomentar banyak terkait kasus yang menjerat Sanusi. "Ia orangnya baik, sosialisasi baik juga. Kita semua tau dia kan dewan," jelasnya.
Sikap bungkam justru ditunjukkan oleh sejumlah petugas security, mereka memilih diam dan bersikap tidak komentar begitu wartawan membrondongnya dengan pertanyaan.
"Saya aja baru tahu dari kalian-kalian," jawab pria bernama Angga, seorang security di kawasan itu.
Rumah Sanusi tampak terlihat sepi, tak ada satupun orang terlihat di rumah berlantai itu. Hanya sebuah mobil Mazda CX7 nopol B 818 MET terlihat terparkir di teras rumah.
(kri)