Jadwal Munas Tak Jelas, Caketum Golkar Ini Galau
A
A
A
JAKARTA - Internal Partai Golkar sedang mencari solusi dari polemik pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) yang bakal digelar sebagai wujud rekonsiliasi antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono.
Polemik ini bermula ketika Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi kepengurusan Golkar kubu Agung yang secara otomatis menjadi kemenangan bagi kubu Ical.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM telah menerbitkan SK kepengurusan Munas Riau yang diberi mandat menyelenggarakan munas selambat-lambatnya enam bulan dari SK itu diterbitkan.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Mahyudin mengatakan, sampai saat ini DPP Golkar belum menggelar rapat pleno untuk membahas waktu pelaksanaan munas.
Pasalnya, Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono masih mencoba mengonsolidasikan antara kepengurusan Munas Bali dan Munas Ancol untuk disatukan dan diajukan ke pemerintah untuk mendapatkan pengesahan sesuai putusan MA.
"Tentu nanti kalau itu keluar maka akan menjadi pelaksana munas berikutnya, yakni hasil keputusan Munas Bali yang telah dikonsolidasikan dengan pengurus Munas Ancol," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2016). (Baca juga: Jika Konsolidasi Lancar, Munas Golkar Diprediksi Digelar Mei)
Salah satu bakal calon ketua umum (caketum) Golkar ini berharap, kedua belah pihak segera mencapai titik temu sehingga waktu pelaksanaan Munas bisa segera ditetapkan.
Menurut dia, tidak jelasnya waktu pelaksanaan Munas Golkar membuat dirinya bimbang. "Kita berharap segera selesai agar bisa tahu kapan munasnya. Saya sebagai calon ketua umum sedikit galau juga. Untuk saat ini tim saya cooling down dulu untuk road show keliling sehingga lebih mengutamakan tugas MPR," ucapnya.
PILIHAN:
Polri Ikut Telusuri 12 WNI yang Ditawan di Filipina
Polemik ini bermula ketika Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi kepengurusan Golkar kubu Agung yang secara otomatis menjadi kemenangan bagi kubu Ical.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM telah menerbitkan SK kepengurusan Munas Riau yang diberi mandat menyelenggarakan munas selambat-lambatnya enam bulan dari SK itu diterbitkan.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Mahyudin mengatakan, sampai saat ini DPP Golkar belum menggelar rapat pleno untuk membahas waktu pelaksanaan munas.
Pasalnya, Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono masih mencoba mengonsolidasikan antara kepengurusan Munas Bali dan Munas Ancol untuk disatukan dan diajukan ke pemerintah untuk mendapatkan pengesahan sesuai putusan MA.
"Tentu nanti kalau itu keluar maka akan menjadi pelaksana munas berikutnya, yakni hasil keputusan Munas Bali yang telah dikonsolidasikan dengan pengurus Munas Ancol," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2016). (Baca juga: Jika Konsolidasi Lancar, Munas Golkar Diprediksi Digelar Mei)
Salah satu bakal calon ketua umum (caketum) Golkar ini berharap, kedua belah pihak segera mencapai titik temu sehingga waktu pelaksanaan Munas bisa segera ditetapkan.
Menurut dia, tidak jelasnya waktu pelaksanaan Munas Golkar membuat dirinya bimbang. "Kita berharap segera selesai agar bisa tahu kapan munasnya. Saya sebagai calon ketua umum sedikit galau juga. Untuk saat ini tim saya cooling down dulu untuk road show keliling sehingga lebih mengutamakan tugas MPR," ucapnya.
PILIHAN:
Polri Ikut Telusuri 12 WNI yang Ditawan di Filipina
(dam)